Hidayatullah.com—Mantan presiden Nigeria Olusegun Obasanjo telah bertemu dengan orang-orang dekat Boko Haram dalam upayanya membebaskan lebih dari 200 pelajar putri yang diculik kelompok bersenjata itu, kata seorang sumber yang mengetahui soal pembicaraan itu kepada AFP, lansir Aljazeera.
Kabar tentang pembicaraan itu muncul hari Selasa (28/5/2014) ketika Boko Haram dituding melakukan serangan baru yang menarget pasukan keamanan, bangunan publik dan sebuah sekolah di timur laut Nigeria yang menjadi basis kelompok tersebut.
Pembicaraan berlangsung akhir pekan lalu di perkebunan Obasanjo di negara bagian Ogun, dengan menyertakan kerabat para anggota senior Boko Haram, penengah dan mantan presiden Obasanjo, kata sebuah sumber yang menolak disebutkan identitasnya.
“Pertemuan difokuskan pada bagaimana membebaskan para gadis itu melalui negosiasi,” kata sumber tersebut.
Tidak jelas apakah pertemuan akhir pekan di tempat Obasanjo itu telah direstui oleh pemerintah.
Obasanjo mendukung kampanye presiden Goodluck Jonathan pada 2011, namun rahasia umum menyebutkan mereka tidak lagi akur sejak itu.
Menurut sumber itu, Obasanjo mendukung pembebasan seorang anggota Boko Haram dari tahanan untuk ditukar dengan beberapa pelajar putri yang diculik.
Sebagai seorang warga sipil yang hubungannya kurang baik dengan presiden, Obasanjo tidak punya memiliki otoritas untuk melakukan negosiasi apapun atas nama pemerintah, tulis AFP.
Pemerintah Abuja secara resmi telah menolak pertukaran tahanan untuk membebaskan para pelajar putri yang diculik. Pemerintah lebih memilih mengirim negosiator untuk berunding dengan Boko Haram tentang pembebasan ratusan gadis yang diculik.*