Hidayatullah.com–Sedikitnya 73 orang dibunuh di dalam sebuah masjid Muslim (Sunni) Iraq di Bani Wais oleh gerombolan bersenjata Syiah di Provinsi Diyala, kata sumber-sumber medis dilansir Aljazeera.
Sebuah sumber di kepolisian mengatakan bahwa mayat-mayat korban tiba di rumah sakit kota Baquba pada hari Jumat (22/8/2014).
Rekaman gambar korban serangan tersebut kemudian muncul di YouTube, di mana mayat-mayat tampak bergelimpangan di lantai masjid, termasuk sedikitnya satu mayat anak-anak.
Reporter Aljazeera dari Arbil melaporkan bahwa menurut sumber-sumber lokal serangan itu kemungkinan merupakan serangan balasan atas sebuah bom pinggir jalan yang meledak ketika kelompok Syiah bersenjata yang sama melakukan rekruitmen anggota beberapa waktu lalu.
Dua blok Muslim (Sunni) di parlemen menghentikan rapat pembentukan pemerintahan baru Iraq sebagai bentuk protes atas serangan Syiah tersebut.
Blok yang berafiliasi dengan Jurubicara Parlemen Salim Al-Jabouri dan Wakil Perdana Menteri Saleh Al-Mutlak itu menuntut agar Perdana Menteri Nuri Al-Maliki –yang seharusnya sudah mengundurkan diri– beserta blok Syiah di parlemen menyerahkan para pelaku dalam waktu 48 jam dan membayar kompensasi kepada keluarga korban, lansir AP.
Haidar Al-Abadi, perdana menteri Iraq yang baru diangkat menggantikan Nuri Al-Maliki, mengutuk serangan yang dilakukan di masjid tersebut.
“Saya mengutuk pembunuhan warga sipil dan jamaah shalat di Provinsi Diyala, dan saya menyeru kepada rakyat agar menolak upaya-upaya musuh-musuh Iraq untuk mengekspoitasi kejadian itu guna menimbulkan pertikaian di antara sesama anak bangsa,” kata Abadi.
Pada Juli lalu kelompok bersenjata Syiah membunuh dan menggantung mayat 15 warga Muslim di tiang-tiang listrik di sebuah lapangan umum di Baquba.
Pejabat kepolisian di wilayah Diyala mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah memberikan daftar nama yang perlu dibunuh kepada kelompok-kelompok bersenjata Syiah agar orang-orang yang diduga sebagai anggota ISIS/ISIL bisa dilacak dan dieksekusi.
Menurut Human Rights Watch, aparat keamanan Iraq telah membunuh lebih dari 255 Muslim penghuni penjara pada bulan Juli lalu, sebagai tindakan balasan atas pembunuhan orang Syiah oleh kelompok ISIS/ISIL.*