Hidayatullah.com–Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendesak pemerintah meninjau ulang “Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Untuk SMK” karena dinilai ada sisipan kampanye ajaran Syiah.
Kegundahan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Da’wah Kabupaten Aceh Barat Daya Ustad Iin Supardi,SS.M.E.I kepada dalam rilisnya yang memaparkan tentang ketidaklayakan buku tersebut menjadi referensi mengajar dan pembelajaran untuk kalangan siswa di sekolah.
“Ini kelihatan sangat jelas sekali materi tersebut mengandung pemahaman prinsipil Syiah,” ujarnya.
Menurut Iin Supardi, di halaman lima pada buku tersebut, tertulis makna kosa kata “ulil amri” dalam Surat An Nisa ayat 59: yang oleh tim penulis –terdiri dari Hj. Iim Halimah; H. Abd. Rahman; H.A. Sholeh Dimyathi; dan H. Ridhwan – dijelaskan sebagai berikut:
“Para ulama berbeda pendapat tentang maknanya. Ada yang berpendapat bahwa maksud kata ‘penguasa’ adalah imam-imam di kalangan ‘ahlul bait’ (keluarga Nabi saw. Dari keturunan Ali dan Fatimah), ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah ‘penyeru-penyeru’ pada kebaikan dan ada pula yang berpendapat ‘pemuka-pemuka agama yang diikuti kata-katanya.”
Menurut Iin, jika dianalisa dari tulisan buku tersebut ini menunjukkan bahwa mereka telah memperkenalkan paham prinsipil syiah, walaupun tidak secara tegas.
Karena itu, Iin mendesak agar buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMK kelas XI Kurikulum 2013” yang terindikasi disisipkan pengenalan paham Syiah melalui siswa dicabut. Sebab ini mengganggu nilai-nilai Sunni yang dianut di Aceh.*