MENYUKAI tantangan dan ingin mencoba hal-hal baru, adalah salah satu karakter remaja. Namun jika tidak diarahkan sejak dini dan dipahamkan tentang baik-buruknya segala sesuatu, maka hasil eksperimen akan berujung pada malapetaka yang tak berkesudahan.
Kesimpulan itu berhasil dipahami Mamat, seorang lelaki asal Jakarta yang kini usianya menjelang 50 tahun.
Bermula dari merokok ketika di bangku SMP, Ia menjadi seorang pecandu Narkoba (narkotika dan obat terlarang) akut. Kenakalannya berlanjut bahkan sampai jenjang rumah tangga. Kariernya hancur diakhiri serpihan penyesalan mendalam.
Pada hidayatullah.com, Mamat menceritakan kisah kelam hidupnya. Ia mengaku sering bersembunyi di dalam kamar mandi supaya bisa segera meredakan rasa ngilunya akibat kecanduan psikotropika.
“Anak-anak saya nggak tahu kalau saya lagi pake Narkoba. Tapi isteri saya tahu dan dia nggak mau saya pake,” kata Mamat mengenang.
Karena itulah sang isteri tercinta, Dina, dikenal keras memperlakukan Mamat jika sedang kecanduan narkoba.
“Dia nggak peduli kalau saya lagi sakau. Begitu dia lihat saya ngantongin obat, langsung dia buang. Padahal harga Putau awal tahun 90-an, segramnya saja Rp.100 ribu,”jelasnya saat ditemui di kantornya di bilangan Jakarta Selatan.
Belakangan hari, barulah Mamat bersyukur memiliki isteri setega Dina. Jika tidak begitu, Mamat memperkirakan akan lebih lama bisa terbebas dari kecanduan.*/bersambung Bahaa Pembiaran