Hidayatullah.com–Para pejabat Turki akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan atas meningkatnya xenofobia atas pengungsi Suriah di kalangan warga Turki.
Badan penanggulangan bencana Turki, AFAD, yang dipimpin Wakil PM Besir Atalay menggelar pertemuan pada 22 Agustus dengan menteri-menteri terkait, gubernur dan walikota guna menanggulangi masalah di berbagai daerah antara pengungsi Suriah dengan penduduk setempat.
Masalah-masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, tempat kerja, wanita, keluarga, keselamatan publik, hukum, penyelundupan, keamanan perbatasan dan lainnya dibahas dalam pertemuan itu, demikian menurut penyataan bersama oleh lembaga-lembaga yang mengikuti pertemuan itu
Pernyataan bersama itu mengindikasikan bahwa para pejabat Turki mengetahui para pengungsi Suriah berkeinginan menetap secara permanen di Turki, sebagaimana ditunjukkan dengan intensifikasi upaya menyekolahkan anak-anak Suriah di Turki.
Dalam pernyataan bertanggal 23 Agustus disebutkan bahwa pemerintah Turki akan memperluas program pendidikan untuk anak-anak Suriah dan pemerintah akan mendorong mereka untuk mempelajari bahasa Turki guna mengurangi gesekan dengan penduduk lokal.
“Meskipun ada upaya-upaya dan sikap positif, sejumlah provokasi dan disinformasi menimbulkan xenofobia (ketakutan atas kehadiran orang asing) dan diskriminasi,” bunyi pernyataan itu dikutip Hurriyet (25/8/2014).
Angka kriminalitas yang melibatkan pengungsi Suriah cukup rendah, namun insiden yang terjadi menggiring pada penolakan di dalam masyarakat sehingga menyebabkan diskriminasi.
Pemerintah Turki selesai mengambil data biometrik 740.000 pengungsi Suriah dan sisanya akan didata dalam beberapa bulan mendatang, bunyi pernyataan itu yang juga menyebutkan bahwa 218.121 pengungsi Suriah tinggal di kamp-kamp pengungsian, sementara 1.127.970 orang lainnya tinggal di berbagai kota di seluruh penjuru Turki.
Orang-orang Suriah yang hidup di jalanan dijaring lalu dipindahkan ke pusat-pusat penampungan oleh pemerintah daerah setempat dan tindakan itu akan terus dilakukan.
Ketegangan antara warga Turki dengan pengungsi Suriah yang tinggal di luar kamp pertama kali memanas di Gaziantep bulan lalu, ketika penduduk setempat menyerang seorang pengungsi Suriah setelah terjadi kecelakaan lalu lintas.
Serangan atas pengungsi Suriah terakhir terjadi di Gaziantep karena seorang warga Turki ditikam hingga tewas oleh pengungsi Suriah yang menyewa rumahnya.*