Hidayatullah.com–Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa wabah penyakit Ebola di Afrika Barat bisa melebihi 20.000 kasus, atau enam kali lebih banyak dari yang diketahui dokter saat ini.
WHO hari Kamis (28/8/2014) merilis angka baru yang menyebutkan 1.552 orang telah meninggal karena virus Ebola dari 3.069 kasus yang dilaporkan sejauh ini di Liberia, Sierra Leone, Guinea dan Nigeria.
Sedikitnya 40 persen dari kasus-kasus itu terjadi hanya dalam kurun waktu tiga pekan terakhir, kata WHO, seraya menambahkan bahwa wabah terus meluas dengan cepat.
Kabar tersebut datang seiring dengan berita dari Nigeria pada hari Kamis yang mengatakan seorang dokter telah meninggal karena Ebola di kota minyak Port Harcourt di tenggara Nigeria, yang merupakan kasus kematian Ebola pertama di luar kota Lagos.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Tom Friedman mengatakan dalam konferensi pers hari Rabu di Monrovia bahwa wabah Ebola akan semakin parah sebelum akhirnya akan membaik.
“Dunia belum pernah menghadapi wabah Ebola seperti ini. Konsekuensinya, tidak hanya angkanya besar, tetapi kita juga mengetahui ada lebih banyak kasus dibanding yang telah didiagnosa dan dilaporkan,” kata Friedman dikutip Aljazeera.
Liberia merupakan negara yang paling parah terkena wabah Ebola kali ini, di mana 624 orang tewas dan tercatat ada 1.082 kasus infeksi sejak wabah Ebola merebak tahun ini.
WHO yakin jumlah sebenarnya dari kasus infeksi Ebola pada wabah tahun ini lebih banyak dibanding apa yang dilaporkannya. Pasalnya, banyak daerah yang terkena wabah sulit untuk diakses dan ada resistensi dari penduduk lokal atas petugas medis yang berusaha untuk memasuki daerahnya guna menangani pasien Ebola.*