Hidayatullah.com–Hari kedua pertemuan tingkat tinggi NATO di Newport, Wales, tidak diragukan lagi para peserta konferensi akan membahas kemungkinan gencatan senjata di Ukraina, lansir Euronews Jumat (5/9/2014).
Para pemimpin Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sudah menyatakan dengan jelas bahwa tidak ada rencana untuk menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi Rusia di Ukraina, tetapi mereka akan memberlakukan sanksi yang lebih keras jika perundingan tidak membuahkan hasil.
Kemajuan di Ukraina memungkinan negara-negara NATO untuk memfokuskan perhatiannya masa isu yang lebih besar, yaitu ISIS/ISIL yang bertujuan mendirikan negara Islam di Iraq dan Suriah.
NATO pernah berjanji akan serius membahas permintaan apapun dari Iraq untuk memerangi ISIS/ISIL, yang sejauh ini telah menguasai cukup banyak wilayah di Iraq dan juga Suriah.
Barat melihat kemajuan cepat yang dicapai ISIS/ISIL dengan memakan banyak korban sebagai ancaman keamanan bagi negara-negara mereka.
Afghanistan menjadi isu lain yang menjadi perhatian negara-negara NATO yang akan menarik pasukannya dari negeri atap dunia akhir tahun ini. Sengketa hasil pemilu presiden yang hingga sekarang belum tuntas menjadi kendala tersendiri bagi NATO, sebab siapapun yang akan menjadi presiden baru Afghanistan menggantikan Hamid Karzai diharapkan menyetujui keinginan NATO yang meminta agar pasukan asing masih diperbolehkan berada di negara itu pada tahun 2015.*