Hidayatullah.com–Gelombang panik melanda warga Prancis seiring dengan berkeliarannya badut di berbagai kota dengan membawa beraneka senjata seperti pistol, pisau dan tongkat pemukul baseball.
Sebuah sumber di kepolisian hari Ahad (26/10/2014) mengatakan bahwa sekelompok remaja ditangkap di lapangan parkir sebuah sekolah menengah di kota pelabuhan di tepian Laut Tengah, Agde, sementara lainnya mengadukan laporan tentang “badut-badut bersenjata” yang berkeliaran di kawasan itu pada akhir pekan.
Di kota yang terletak tidak jauh, Montpellier, seorang pria berpakaian badut ditangkap setelah memukuli seorang pejalan kaki dengan tongkat besi.
Sementara tiga pengendara di kota lainnya melaporkan soal “badut-badut mengerikan” yang mengancam keselamatan mereka.
Fenomena badut-badut jahat yang mengganggu orang di jalanan itu muncul dari kawasan utara Prancis pada awal Oktober ini lansir AFP.
Di kota Bethune di utara Prancis, seorang pemuda usia 19 tahun dikenai hukuman percobaan penjara 6 bulan karena mengancam pejalan kaki sambil mengenakan pakaian badut.
Setelah beredar rumor tentang badut jahat berkeliaran di kota Mulhouse di timur Prancis, lima remaja pada Rabu lalu mempersenjatai diri mereka sendiri dengan pemukul baseball, gas air mata, martil dan gada (tongkat polisi) guna melakukan aksi balasan atas badut-badut pengganggu itu.
Kelima remaja itu sempat ditahan tetapi kemudian dibebaskan. Kejadian itu memicu polisi nasional untuk turun langsung menangani masalah itu.
Dalam sebuah pernyataannya pekan ini polisi nasional berkata,”Sejak pertengahan Oktober, rumor yang terinspirasi dari sebuah video yang dipublikasikan di internet, telah menimbulkan kekhawatiran penduduk tentang kehadiran badut-badut yang mengancam dan agresif di Prancis.”
Polisi juga mengatakan bahwa meskipun ada banyak laporan masuk soal badut-badut pengganggu, namun aksi badut yang tertangkap saksi mata saat beraksi mengganggu warga hanya sedikit saja.
Polisi menyebut fenomena itu menimbulkan gangguan bagi individu warga dan juga menggangu ketertiban masyarakat.
Fenomena badut teroris itu juga melanda Amerika Serikat dan Inggris. Diduga berkaitan dengan tradisi perayaan Halloween yang biasa digelar akhir Oktober.
Umumnya tampil sebagai karakter yang konyol dan lucu, sosok badut juga bisa tampil menyeramkan dan menimbulkan rasa takut tersendiri bagi sebagian orang, yang dikenal dengan istilah coulrophobia.*