Hidayatullah.com—Presiden Rusia Vladimir Putin memangkas sendiri gajinya sebesar 10 persen, karena negara masih menghadapi kesulitan ekonomi. Gaji Perdana Menteri Dmitry Medvedev dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya juga dipangkas dalam besaran yang sama.
Dekrit pemotongan gaji yang ditandangani oleh Presiden Putin pada hari Jumat (6/3/2015) itu menyatakan bahwa gaji akan dipangkas mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2015, lapor Russia Today.
Pemotongan gaji sebesar 10 pesrsen itu kemungkinan akan diperpanjang sampai tahun 2016, lapor kantor berita RIA-Novosti, mengutip keterangan sekretaris pers Presiden Putin, Dmitry Peskov.
Peskov menegaskan bahwa pengurangan gaji di Kremlin tidak perlu dianggap sebagai sinyal bagi para majikan di seluruh negeri.
Sebagai optimisasi anggaran, gaji wakil rakyat di parlemen Rusia, Duma, juga akan dikurangi 10 persen.
Sebelumnya pada akhir Februari, Presiden Putin telah memangkas 10 persen gaji tenaga administrasi kantor kepresidenan.
Menurut koran Vedomosti, Putin mendapatkan sekitar 3,6 juta rubel pada tahun 2013 sebagai presiden atau ketika itu senilai $120.000. Tetapi kemudian gaji presiden dinaikkan 2,65 kali pada April 2014.
Rusia menghadapi kesulitan ekonomi akibat sanksi yang diterapkan negara-negara Barat terkait konflik di Ukraina. Harga minyak yang turun drastis belakangan ini juga memberatkan perekonomian Rusia, yang tergambar pada turunnya nilai tukar rubel terhadap dolar bulan Desember lalu.*