Hidayatullah.com—Dewan krisis di Komplek Suci Gereja Orthodoks Koptik menyeru agar warga Mesir yang bekerja di Libya segera pulang ke negerinya untuk menyelamatkan diri.
Dalam pernyataan hari Senin (23/3/2015) dewan tersebut mengatakan bahwa “Mesir mampu mengurus warganegaranya, melindungi mereka dan memberikan kehidupan yang layak kepada mereka.”
Dewan juga mengatakan bahwa seruan itu dikeluarkan berangkat dari peran patriotik dan tanggungjawab gereja, serta berdasarkan arahan dari Paus Tawadros II, lapor media bentukan Reuters di Mesir Aswat Masriya hari Selasa.
Kelompok ISIS/ISIL di Libya mengeksekusi 20 warga Koptik Mesir bulan Februari kemarin. Menyusul kejadian itu militer Mesir melancarkan serangan udara ke daerah-daerah yang diyakini menjadi basis kelompok ISIS di Libya.
Lebih dari 45.000 warga Mesir meninggalkan Libya sejak eksekusi itu.
Tidak ada data resmi yang menyebutkan berapa banyak jumlah warga Mesir yang bekerja di Libya. Namun, semasa pemerintahan Muammar Qadhafi, negara Libya yang lebih makmur menjadi salah satu tempat tujuan utama banyak warga Mesir untuk mencari nafkah di luar negeri.
International Organisation for Migration memperkirakan sekitar 330.000 sampai 1,5 juta orang Mesir bekerja di Libya sampai Qadhafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011. Ketika itu diperkirakan sekitar $19,5 juta hingga $33 juta dikirimkan tenaga kerja Mesir di Libya ke kampung halamannya dalam bentuk remittance.*