Hidayatullah.com- Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Syekh Mustofa Ibrahim al-Mubarak mengatakan Kerajaan Arab Saudi melakukan koalisi dengan negara-negara teluk sekaligus sebagai leader (pemimpin,red) dalam serangan udara yang ditujukan kepada milisi pemberontak Syiah Al Hautsi (Syiah al-Houthi) di Yaman dalam rangka untuk membantu mempertahankan keabsahan Presiden Yaman Abdurabbuh Mansyur Hadi
“Perlu diketahui jika Yaman itu terletak di selatan Arab Saudi, merupakan tetangga Arab Saudi dan juga termasuk negara Islam,” kata Syeikh Mustofa dalam konferensi pers di kediamannya, di Jalan Tengku Umar Jakarta, Sabtu (11/04/2015) pagi.
Maka, dari itulah Mustofa menyampaikan pemerintah Saudi bersama Negara-negara teluk di sekitar Yaman berdiri bersama rakyat Yaman (bekerjasama, red ) untuk memberikan dukungan dan bantuan kerpada Yaman di saat mengalami berbagai badai konflik baik itu politik, ekonomi maupun kondisi di dalam negeri.
“Terlebih lagi di saat terjadi gejolak yang dilancarkan masyarakat Yaman kepada presiden Ali Abdullah Saleh,” imbuh Mustofa.
Dalam kondisi gejolak seperti itu (masyarakat Yaman dengan presiden Ali Abdullah Saleh, red), kata Mustofa, pemerintah Saudi berusaha untuk menenangkan suasana pergejolakan tersebut. Dan akhirnya mampu meyakinkan presiden Ali Abdullah untuk turun dari kursi kepresidenannya, kemudian menaikkan wakilnya Abdurabbuh Mansyur Hadi menjadi presiden Yaman.
“Sampai saat ini gejolak tersebut masih terus berlangsung. Sehingga Saudi bersama negara-negara teluk dan rakyat Yaman bekerjasama untuk menghentikan gejolak tersebut,” ungkap Mustofa.
Mustofa menuturkan bahwa gejolak-gejolak tersebut dilakukan oleh gerakan-gerakan yang melakukan pengacau di Yaman yang disebut dengan kelompok pemberontak al-Hautsi, yaitu kelompok yang merusak dan mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat Yaman, katanya.
“Mereka (kelompok al-Hautsi, red) mengumpulkan berbagai macam amunisi dan senjata untuk melukai masyarakat Yaman. Dan sangat disayangkan lagi, justru kekuatan yang dihimpun gerakan al-Hautsi mendapatkn dukungan dari pihak luar seperti Iran,” ujar Mustofa.*