Hidayatullah.com–Seorang uskup di Port Pirie Australia Selatan, Greg O’Kelly, memperingatkan bahaya melegalisasi perkawinan sesama jenis. Alasannya, anak-anak pasangan homo akan menjadi generasi yang hilang (stolen generation) sebab mereka tidak mendapatkan ayah dan ibu.
Uskup Greg O’Kelly merupakan salah seorang tokoh agama yang menyuarakan keberatannya atas menguatnya isu legalisasi perkawinan sesama jenis di Australia belakangan ini.
Sikap Uskup O’Kelly itu ia tuangkan dalam surat yang dikirimkan kepada anggota jemaatnya. Dalam surat itu ia mengatakan membandingkan perkawinan sesama jenis dengan perkawinan normal antara pria-wanita sama dengan membandingkan apel dan buah pears.
“Perkawinan dua orang yang berjenis kelamin sejenis dengan perkawinan antara pria dan wanita merupakan dua hal berbeda,” katanya.
“Sebuah pear bukanlah sebuah apel, bagaimana pun anda melihatnya, tidak akan mengubah realita,” tambah Uskup O’Kelly.
Dalam surat itu Uskup O’Kelly juga menyatakan anak-anak dari pasangan sesama jenis akan merasa sebagai generasi yang hilang (Stolen Generation).
“Bisa anda bayangkan jika terjadi percekcokan anak dan orangtua, yang bisa saja terjadi, kata-kata itu yang akan mereka pergunakan,” katanya.
“Yaitu bahwa mereka tidak memiliki ayah juga tidak memiliki ibu yang membesarkan mereka,” tambahnya.
Uskup Katolik ini menggunakan istilah Stolen Generation, suatu periode kelam dalam sejarah Australia.
Stolen Generation merujuk kepada anak-anak aborijin yang direnggut paksa dari orangtua mereka untuk “dibudayakan” oleh warga kulit putih Australia di masa lalu.*