Hidayatullah.com—Aset keuangan milik salah satu orang terkaya di Suriah, sepupu dari Presiden Bashar Al-Assad, yang disimpan di Swiss tetap akan dibekukan, demikian keputusan Pengadilan Administrasi Federal Swiss dalam pernyataannya seperti dilansir AFP Senin (22/6/2015).
Pengadilan menolak permohonan milyuner Suriah, Rami Makhlouf, untuk membatalkan keputusan Swiss yang membekukan asetnya, dan mencairkan sejumlah uang yang disimpan di rekening-rekeningnya di Swiss.
Swiss mengatakan uang Makhlouf yang disimpan di bank di negaranya dipakai untuk mendanai rezim brutal Bassar Al-Assad.
Makhlouf diketahui memiliki 40 persen saham provider telekomunikasi seluler terbesar di Suriah, Syriatel. Asetnya yang berada di bank Swiss yang merupakan afiliasi dari bank asal Inggris, HSBC, diperkirakan mencapai $30 juta.
Dalam upaya membersihkan dirinya dari rezim berdarah Assad, Makhlouf menampakkan dirinya sebagai dermawan penyumbang dana utama sebuah yayasan anak yatim dan janda, dan dia mengatakan agar dipisahkan dari Syriatel.
Namun, otoritas Swiss berpendapat bahwa kontribusi Makhlouf kepada yayasan tersebut tidak membuktikan dia menjauhkan diri dari rezim teror sepupunya.
“Yang bersangkutan memiliki kepentingan pribadi terhadap rezim [Suriah] saat ini, jika dia ingin mempertahankan statusnya dan gaya hidupnya,” kata pengadilan.
Ini bukan kali pertama Makhlouf dan keluarganya menghadapi masalah di Swiss. Tahun 2013 pengadilan menolak aplikasi visa masuk saudara laki-lakinya, Hafez Makhlouf, yang menjabat sebagai kepala dinas rahasia Suriah.*