Hidayatullah.com — Amerika Serikat negara yang benar-benar bebas. Tak hanya manusia homo dan biseksual, predator seks anak usia belia di negara Paman Sam ini pun bebas berkeliaran memburu mangsa.
Video berikut cukup menggambarkan situasi tersebut. Diduga kuat perilaku permisif warga turut memicu meningkatnya fenomena tersebut.
Predatos seks di Amerika Serikat memang mencengangkan. Pada Juni lalu saja dilaporkan telah ditangkap 1.140 orang atas tuduhan predasi seksual. Pelaku terjaring melalui operasi nasional yang dilakukan selama dua bulan berturut-turut.
Departemen Kehakiman AS mengatakan, penangkapan dilakukan untuk melindungi anak-anak dari kejahatan yang dilakukan oleh predator seks tersebut. Seluruh pelaku tertangkap dari operasi yang dilakukan pada bulan April dan Mei.
Pelacakan terhadap pelaku dilakukan melalui internet. Predator diduga melakukan aksinya dengan memikat anak-anak melalui dunia maya. Mereka terbukti melakukan eksploitasi seksual komersial, pornografi anak dan bepergian ke luar negeri untuk terlibat dalam pariwisata seks anak.
“Predator menggunakan teknologi dalam cara-cara kreatif dan menyeramkan untuk mencapai korban anak. Mereka melintasi batas-batas negara dan nasional,” kata Robert Listenbee, seorang administrator dari Departemen Bimbingan dan Pencegahan Kenakalan Remaja dikutip Rimanews.
Mereka yang ditangkap didakwa dengan berbagai kejahatan, termasuk mengintai anak-anak di internet untuk kepentingan seks, juga kepemilikan dan distribusi pornografi anak.
Nah, ingin melihat bagaimana para predator seks anak ini menjebak mangsanya? Kanal videomaker di Youtube, Coby Persin, melakukan penelusuran yang ia beri tajuk Child Predator Social Experiment untuk mengungkap bagaimana mengerikannya praktik lancung yang dilakukan para predator.
Dia ingin menunjukkan kepada penonton pentingnya mengontrol penggunaan gadget pada anak.
Coby, bekerjasama dengan orangtua si anak yang akan dijebak, membuat perangkap dengan membuat akun Facebook tidak tulen dengan foto yang juga palsu untuk menelikung korban yang rata-rata masih berusia 12 tahun.
Di dalam video tampak anak-anak gadis ingusan itu menemui Coby yang dikira adalah orang yang ada di akun Facebook yang berteman dengannya. Patut menjadi pelajaran bagi kita para orangtua.
Buat masyarakat Indonesia, ini jelas suatu pejalaran penting sebab memang tak sedikit peristiwa amoral terjadi yang berawal dari penggunaan gadget yang tidak cerdas. Berikut videonya, >>KLIK DI SINI<<