Hidayatullah.com—Perdana Menteri Najib Razak mengecam para penyelenggara demonstrasi di Kuala Lumpur yang mendesak agar dirinya mengundurkan diri, dengan menyebutnya “haram”, saat pidato tahunan malam peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia.
Puluhan ribu orang berdemonstrasi menuntut mundur Razak, setelah bulan Juli lalu terungkap bahwa perdana menteri itu menyimpan uang senilai US$700 juta dalam rekening pribadinya, yang menurut pengakuannya merupakan sumbangan politik dari luar negeri dari pihak-pihak yang tidak diungkapkan identitasnya.
Razak mengatakan bahwa unjuk rasa itu mencerminkan “dangkalnya patriotisme” para demonstran. Dia juga mengingatkan para demonstran bahwa mufti negara bagian Kelantan telah menyebut penyelenggara unjuk rasa, kelompok pro-demokrasi Bersih, “haram”.
“Sebelum saya membuat pernyataan lebih lanjut, saya mengimbau kepada semua, khususnya mereka yang di sini, baik duduk atau berdiri, bahwa tanpa buang waktu marilah kita fokuskan perhatian untuk sejenak hening, merenung dan memejamkan mata,” kata Najib.
“Kenyataan kita berkumpul di sini secara damai adalah kesaksian bagi kepemimpinan negeri ini dan juga mereka yang mempertahankan keselamatan negeri ini. Oleh karena itulah mengapa kita menentang segala demonstrasi.”
Meskipun seragam kaos berwarna kuning dan logo organisasi penyelenggara demonstrasi, Bersih, telah dinyatakan terlarang oleh kepolisian, namun para pengunjuk rasa masih banyak yang mengenakannya di hari kedua demonstrasi, Ahad (30/8/2015).
Jumlah demonstran hari Ahad tampak lebih sedikit dibanding hari Sabtu. Menurut polisi jumlah demonstran hari Sabtu mencapai 29.000 orang, tetapi Bersih menyebut angka 200.000. Kebanyakan demonstran adalah para pemuda dari etnis China, lapor wartawan Aljazeera Wayne Hay yang melaporkan dari lokasi unjuk rasa.
Najib Razak berusaha keras mempertahankan posisinya sejak bocoran dokumen bulan Juli kemarin menunjukkan aliran dana yang terkait dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB), lembaga keuangan pemerintah yang sedang terlilit hutang, parkir di rekening bank atas nama Najib Razak sebesar US$700 juta.
Razak mengatakan bahwa uang itu merupakan donasi politik yang berasal dari pihak-pihak di Timur Tengah. Dia kemudian memecat wakilnya yang bersikap kritis, serta empat anggota kabinetnya, berikut jaksa agung yang memeriksa kasusnya tersebut.
Desakan mundur atas Najib Razak dari demonstran itu mendapat dukungan tokoh Malaysia yang disegani, Mahathir Mohamad.*