Hidayatullah.com–Departemen Kesehatan Arab Saudi menegaskan, larangan menyembelih unta selama haji akan tetap diberlakukan tanpa pengecualian, karena bahaya yang ditimbulkan oleh Middle East Respiratory Syndrome (Mers) coronavirus.
Faisal Al-Zahrani, juru bicara Departemen Kesehatan, mengatakan, larangan itu mencakup seluruh Kerajaan saat Idul Adha. Hal ini juga termasuk pada masyarakat Burma di Makkah, yang secara tradisional berkurban dengan unta. Seluruhnya sekarang harus menggunakan domba.
Diberitakan Arab News, Kamis (10/9/2015), Al-Zahrani mengatakan, Grand Mufti Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh telah mengeluarkan dekrit untuk menguatkan larangan tersebut guna melindungi para jamaah. Fatwa itu menyatakan, umat Islam dapat menggunakan sapi atau domba.
Abdulrahman Abdulkarim, seorang pejabat di Dewan Persatuan di Bukit Uhud Madinah, mengatakan, setiap tahun komunitas Burma mengumpulkan uang untuk membeli unta, yang dagingnya kemudian dibagikan.
Dia belum menerima konfirmasi resmi atas larangan tersebut. Namun, beberapa pedagang unta telah berhenti membeli unta karena adanya virus Mers, berganti membeli domba dan sapi, katanya.
Unta telah diidentifikasi sebagai pembawa virus Mers, yang telah menginfeksi 1.225 orang di Kerajaan sejak Juni 2012 ketika gejala pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan.
Dari seluruh penderita tersebut, 521 orang meninggal, 633 orang kembali sehat, dan 71 orang masih dalam perawatan, termasuk 16 kasus baru dalam empat hari terakhir.
Kementerian Pertanian sebelumnya mengatakan, sebanyak 3,3 persen, atau 7.700 unta dari 233.000 unta di Kerajaan, diketahui terinfeksi virus Mers.*