Hidayatullah.com—Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi hari Sabtu (12/9/2015) menerima pengunduran diri kabinet Perdana Menteri Ibrahim Mahlab, lapor kantor berita MENA.
Sebelumnya pada hari yang sama kabinet menggelar rapat dan memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri kepada presiden, lapor Al-Ahram.
Presiden Al-Sisi dikabarkan memerintahkan kabinet melanjutkan tugasnya sampai kabinet baru terbentuk, dan meminta agar Menteri Perminyakan Syarif Ismail menjadi perdana menteri dan membentuk kabinet baru.
Kabinet pimpinan Mahlab beberapa pekan terakhir mendapatkan banyak tekanan publik.
Pekan lalu, Menteri Pertanian Salah Helal dipaksa mengundurkan diri dan kemudian ditahan dengan tuduhan korupsi.
Sebelumnya tersiar kabar yang belum terkonfirmasi bahwa beberapa menteri lainnya kemungkinan juga akan diperiksa terkait tuduhan korupsi.
Menyusul pengunduran diri menteri pertanian, laporan-laporan media menyebutkan bahwa menteri-menteri lainnya kemungkinan juga akan mengundurkan diri. Namun, sampai Rabu lalu kabinet mengatakan tidak akan ada perubahan kabinet.
Unjuk rasa oleh ribuan pegawai pemerintah atas peraturan baru soal pegawai negeri sipil yang dianggap kontroversial turut menambah tekanan terhadap kabinet PM Mahlab.
Mahlab pertama kali ditunjuk sebagai perdana menteri pada Februari 2014 oleh presiden sementara ketika itu Adly Mansour, menyusul penguduruan diri Hazem El-Beblawy.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada Juni 2014 ketika Al-Sisi terpilih sebagai presiden Mesir yang baru, dia kembali menunjuk Ibrahim Mahlab sebagai perdana menteri.
Saat perombakan kabinet Maret 2015, enam orang menteri keluar, termasuk menteri dalam negeri yang dikenal sebagai orang kuat di Mesir, Muhammad Ibrahim.*