Hidayatullah.com—Protes massa berlangsung di kota London dan banyak kota lain di Inggris guna mendesak pemerintah tidak melancarkan serangan udara di Suriah.
Tulisan “Jangan Bom Suriah” diusung para pengungjuk rasa ketika membanjiri jalan-jalan di ibukota dalam aksi protes yang diselenggarakan oleh koalisi Stop the War.
Dilansir Russia Today Sabtu (28/11/2015), demonstrasi di London dimulai di luar kediaman resmi Perdana Menteri David Cameron di 10 Downing Street. Unjuk rasa itu menentang rencana pemungutan suara di parlemen yang akan menentukan apakah Inggris akan melancarkan serangan udara atas kelompok ISIS di Suriah.
“Kami sangat menentang rencana pemungutan suara David Cameron di parlemen untuk membom Suriah. Pemboman itu sudah berlangsung lebih dari 4 tahun oleh pasukan-pasukan lain. ISIS masih sama kuatnya dengan sebelum pemboman dimulai dan kami juga memiliki catatan pemboman selama 14 tahun, dan setiap negara yang kita bom, perang masih berkecamuk di sana sampai sekarang,” kata Lindsey German dari Stop the War di tengah-tengah unjuk rasa.
Sejumlah musisi, politisi, akademisi dan artis, termasuk Brian Eno dan Frankie Boyle, telah menulis sebuah surat kepada PM Cameron untuk mendesaknya agar tidak membom Suriah. Mereka berpendapat serangan bom tidak akan membantu menghapus terorisme, tetapi justru memperburuk keadaan. Daripada melancarkan serangan bom, “lebih baik berhenti mempersenjatai rezim-rezim agresif seperti Arab Saudi dan Qatar yang mensponsori kelompok-kelompok teroris,” kata mereka dalam suratnya.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh koran Daily Mirror menunjukkan 48 persen orang Inggris mendukung operasi militer atas ISIS, sedangkan 30 persen menentangnya.
Mantan perdana menteri Tony Blair, yang berperan penting dalam pengiriman pasukan Inggris ke Iraq tahun 2003, mendukung intervensi militer Inggris di Suriah.*