Hidayatullah.com—Tokoh Freemasons Italia yang memiliki hubungan dengan banyak mafia, pejabat tinggi pemerintah dan militer Italia, Licio Gelli, telah meninggal dunia di usia 96 tahun, lapor BBC hari Rabu (16/12/2015).
Gelli merupakan pimpinan kelompok masonik yang terkenal dengan keburukannya, Propaganda Due (P2), yang beranggotakan para politisi terkemuka dan tokoh-tokoh militer Italia.
Keberadaan P2 terungkap ke pubik pada tahun 1981. Kelompok itu dituduh berkonspirasi dengan ekstrimis sayap kanan dan mafia untuk menundukkan pemerintah.
Gelli dilahirkan pada tahun 1919 dan pertama kali terlibat dunia politik setelah bergabung dalam gerakan fasis pimpinan Benito Mussolini.
Dia kemudian menawarkan diri untuk ikut bertempur bersama Jenderal Francisco Franco dalam Perang Sipil Spanyol, lalu bergabung dengan partai-partai neo-fasis.
Di tahun 1960-an Gelli masuk organisasi rahasia Freemasons dan mendirikan kelompok masonik P2 pada 1970. Sebuah daftar berisi nama-nama anggota kelompok masonik itu suatu hari ditemukan oleh Kepolisian Italia, dan di dalamnya tercantum nama Silvio Berlusconi yang kemudian menjadi perdana menteri.
Gelli dihukum 12 tahun penjara dalam kasus penipuan berkaitan dengan masalah finansial bank milik Vatikan. Tetapi, dia tidak pernah mendekam dalam penjara untuk waktu yang cukup lama.
Pimpinan bank milik Tahta Suci Vatikan, Roberto Calvi yang dijuluki “Bankirnya Tuhan” –karena mengurus lembaga keuangan milik otoritas tertinggi Katolik Roma, pada tahun 1982 ditemukan tewas tergantung di sebuah jembatan di London. Pihak kejaksaan di Inggris mengatakan kala itu bahwa mereka yakin Calvi mati karena dibunuh. Kasus kematian Calvi yang diyakini ada kaitannya dengan bank milik Vatikan, mafia dan Freemasons, dan sempat menghebohkan Eropa tersebut tidak pernah terungkap jelas hingga sekarang. Pelaku pembunuhan Calvi yang diduga kuat oleh sebagian pihak ada kaitannya dengan gerakan Freemasons dan mafia Italia pimpinan Gelli itu, sampai saat ini tidak diketahui pasti.
Licio Gelli juga dinyatakan bersalah mengganggu jalannya penyelidikan dalam kasus ledakan di sebuah stasiun kereta di Bologna tahun 1980 dengan korban tewas 85 orang.
Dia melarikan diri dari tahanan rumah pada tahun 1998, setelah sebelumnya melarikan diri dari penjara di Swiss. Gelli ditangkap kembali empat tahun kemudian.
Berbagai upaya untuk menjerat anggota-anggota kelompok masonik P2 ke meja hijau dan memenjarakan para tokohnya, dalam kasus konspirasi politik dan berusaha untuk mengganggu stabilitas keuangan negara, pada tahun 1994 selalu menemui kegagalan.
Dalam sebuah konferensi pers tahun 1999, Licio Gelli pernah berkata, “Saya seorang fasis dan akan mati sebagai seorang fasis.”
Licio Gelli meninggal dunia sementera banyak kasus kriminal besar, yang diduga melibatkan kelompok masonik pimpinannya, masih misterius dan belum berhasil diungkap oleh aparat berwenang.*