Hidayatullah.com—Di kota Sanliurfa, selatan Turki, sebuah sekolah baru telah dibuka untuk anak-anak pengungsi asal Suriah, yang didirikan oleh Uni Eropa.
Dilansir Euronews Rabu (16/12/2015), sekolah bernama Benim Hayatim (Hidupku) itu didirikan oleh Uni Eropa dan dikelola oleh UNICEF bekerjasama dengan Refugee Education Trust.
“Kami tidak ingin generasi ini, yang terpaksa melarikan diri dari rumah-rumah mereka, menderita bertahun-tahun tanpa kemajuan di bidang pendidikannya. Kami ingin mereka dapatberkarir (bekerja) dalam hidupnya dan ini adalah kebutuhan dasarnya,” kata Dubes Uni Eropa untuk Turki Hansjorg Haber.
Selain pelajaran yang biasa diberikan di sekolah-sekolah, para siswa yang kebanyakan perempuan itu juga akan diberikan konsultasi psikologis serta latihan keterampilan.
“Pengalaman menunjukkan bahwa para gadis dan perempuan dewasa serta pemudi memiliki kebutuhan khusus akan perlindungan. Biasanya mereka lebih beresiko mendapatkan kekerasan berbasis gender atau eksploitasi dan perlakuan kejam berbasis gender,” kata perwakilan UNICEF untuk Turki Philippe Duamelle.
Dari pengungsi anak Suriah yang terdaftar di Turki, sebanyak 746.000 berada dalam usia sekolah. Namun, saat ini hanya 60 persen yang mendapatkan pendidikan.
Baca juga: Lebih dari 400.000 Pengungsi Anak Suriah Tak Sekolah di Turki
Berbagai laporan lembaga internasional menyebutkan, peperangan di Suriah yang terjadi selama 5 tahun belakangan merupakan tragedi kemanusiaan terburuk sejak Perang Dunia II.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa lebih dari 4 juta orang pergi menyelamatkan diri akibat konflik di Suriah, dan lebih dari separuhnya mengungsi ke Turki.*