Hidayatullah.com—Pemerintah dan aparat keamanan Filipina terus menyelidiki dua warga Filipina yang tertangkap menyusul musibah penembakan yang melukai ulama dan penulis buku ternama asal Saudi Syeikh Dr. ‘Aidh bin Abdullah Al-Qarni, dan, seorang Atase Agama dari Kedutaan Arab Saudi di Manila,Turki Assaegh.
Wali Kota Zamboanga, Beng Climaco telah memerintahkan penyelidikan atas kasus penembakan ini. “Saya memerintahkan polisi untuk mengusut tuntas penembakan dan motif nya,” ujar katanya dikutip mindanaoexaminer.com, Jumat (04/03/2016).
Sebelum ini, media Filipina Mindanao Examiner menyebutkan, aparat telah menangkap dua pria bernama Junaide Cadiry Saleh (36), dari Barangay Taguiti dan Mujer Milasan Abubakar (31), dari Khamis Sta. Barbara.
Mereka berusaha melarikan diri setelah insiden itu dengan memanjat dinding kampus Western Mindanao State University (WMSU), Jalan Barangay, Baliwasan, Zamboanga City, Filipina bagian selatan.
“Mereka sedang diselidiki atas kemungkinan keterlibatan mereka dalam serangan itu,” sumber polisi menyebutkan.
Selain dua pria, polisi juga sebelumnya telah menembak mati pria bersenjata bernama Rugasan Kiliste Misuari III (21 tahun), saat mencoba melarikan diri setelah menembak dua ulama tersebut.
Misuari diidentifikasi tinggal di Blok 4, Lot 6, Tahap 2, Paraiso Homes Subdivisi, Barangay Tumaga di Zamboanga City.
Di tempat kejadian, polisi menemukan sebuah seragam universitas di dalam tas pelaku, pistol kaliber 45, tiga peluru kaliber 45, empat peluru 9 mm, satu tas bahu yang berisi dua kemeja, kunci motor Honda 100 dan majalah.
“Kami sedang menyelidiki insiden ini,” kata juru bicara polisi Inspektur Senior Helen Galvez, kepada wartawan.
Sebelum kejadian penembakan pada Al-Qarni, enam warga negara Yaman ditangkap karena diduga merencanakan aksi serangan teror di Asia Tenggara, termasuk Filipina.
Baca: Sebelum Al Qarni Ditembak, Filipina Tangkap 6 Orang Berhubungan dengan Garda Revolusi Iran
Seperti dimuat laman Manila Bulletin (MB), 28 Februari 2016, enam warga negara Yaman itu disebutkan merupakan bagian dari Garda Revolusi Iran, sebuah kelompok yang bertugas mengawasi pembajakan atau pengeboman pesawat Saudi Arabian Airlines.
Warga negara Yaman diidentifikasi oleh Departemen Luar Negeri (DFA) itu adalah Mohammad Ibrahim Al Muayyad, Ahmad Hassan Al-auf Bahbah; Ahmad bin Abdullah Aljarmouzy; Ismail Ahmad Al Jarmouzy; Ali, Mehr Ali dan Hassan Al Maousoye.
Ali dikatakan sebagai salah satu yang berafiliasi dengan Hizbullah di Libanon yang berafiliasi Syiah-Iran.*