Hidayatullah.com—Pasukan oposisi berusaha mati-matian mempertahankan kota Aleppo hingga hari ini. Menurut para aktivis, pasukan penentang rezim Suriah berhasil menghadapi serangan-serangan besar yang dilancarkan pasukan pendukung Presiden Bashar Al Assad.
Sampai saat ini, lapor Euronews (29/7/2012), serangan udara dan darat yang dilancarkan bertubi-tubi oleh pasukan Assad atas kota Aleppo belum mampu mengusir keluar pasukan oposisi yang menguasai sebagian besar wilayah Aleppo.
Sementara itu BBC melaporkan ketua kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) meminta bantuan negara asing untuk mempersenjatai pasukannya di lapangan.
“Kami menginginkan senjata yang bisa menghentikan tank dan jet tempur. Itu yang kami inginkan,” kata Abdulbasit Sayda dari SNC saat keterangan pers di Abu Dhabi, tulis BBC.
Sayda juga mendesak negara-negara Arab membantu mereka, pasukan pembebasan Suriah (Free Syrian Army).
Pasukan oposisi sejauh ini belum menerima dukungan dari militer asing.
Sayda mengatakan bahwa Presiden Bashar Al Assad seharusnya diadili atas pembantaian yang dilakukannya, dan bukan mendapatkan tawaran suaka jika mau meletakkan jabatannya.
Dia menegaskan, apa yang terjadi di Yaman tidak bisa diterapkan di Suriah, di mana presiden Yaman Ali Abdullah Saleh ditawari suaka sehingga ia mau menyerahkan kekuasaannya.
“Ada pembantaian yang berlangsung. Kami meyakini Bashar al-Assad harus diadili. Dia adalah seorang kriminal dan jangan diberi perlindungan,” tambahnya.
Sayda menyatakan SNC – yang berada dalam pengasingan – akan membahas rencana pemerintahan transisi bersama pasukan oposisi yang yang terlibat dalam pertempuran di lapangan.
“Kami mempelajari ide pemerintahan transisi dan kami akan menghubungi semua pasukan di lapangan di Suriah,” katanya.
Dia mengatakan pemimpin dari pemerintahan transisi ini harus seorang yang ”jujur dan patriotik… berkomitmen untuk tujuan revolusi Suriah sejak awal.”
Pertempuran berlangsung sepanjang hari sejak Sabtu kemarin.
Kawasan yang dikuasai pemberontak diserang dengan jet tempur yang terbang rendah. Bentrokan bersenjata dilaporkan terjadi di sekitar daerah Salahuddin dan Hamdanieh dekat pusat kota.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tetapi, sejumlah laporan menyebutkan bahwa para pemberontak masih menguasai secara besar wilayah mereka. Mereka diyakini menguasai sekitar sepertiga kawasan di kota berpenduduk tiga juta orang tersebut, terutama di sekitar Sakhour.
Wartawan BBC yang berada di Aleppo melaporkan pertempuran sengit menyebabkan sejumlah pemberontak tewas. Para pemberontak melancarkan serangan balasan tetapi kalah persenjataan dan personel dari pasukan loyalis Presiden Bashar Al Assad, yang mengerahkan tank-tank dan pesawat tempur. Puluhan ribu warga sipil juga meninggalkan kota Aleppo guna mengungsi ke perbatasan Yordania.*