Hidayatullah.com—Pejabat Qatar hari Selasa (26/4/2016) mengatakan negaranya berharap dapat mengirimkan lebih banyak atlet wanita ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.
Sementara babak qualifikasi masih berlangsung di sejumlah cabang olah raga, kepala misi Olimpiade Qatar Mohamed Al-Fadala mengatakan dua atlet wanita dipastikan berangkat ke Rio.
Pada Olimpiade London 2012, Qatar mengirimkan 4 atlet wanita. Pada Olimpiade ketujuh yang diikutinya itu untuk pertama kalinya Qatar mengirimkan atlet wanita.
“Menurut saya jumlahnya akan bertambah,” kata Thani Abdelrahman Al-Kuwari, sekretaris jenderal Komite Olimpiade Qatar saat mengumumkan skuad terbesar yang pernah dikirim Qatar ke Olimpiade.
“Tahun ini kami akan mengirim lebih banyak. Wanita sekarang dilatih untuk memimpin di atletik,” kata Al-Kuwari seperti dilansir AFP.
Salah satu atlet wanita yang dipastikan berangkat ke Rio adalah perenang Nada Arkaji.
“Menurut saya penting ada lebih banyak wanita yang ikut berkompetisi,” kata Arkaji yang akan bertanding dalam cabang renang gaya kupu-kupu 100m kepada AFP.
“Wanita Qatar menggeluti lebih banyak cabang olah raga, tidak hanya renang tetapi juga lainnya,” imbuh Arkaji.
Qatar akan mengirim sedikitnya 38 atlet ke Brazil, dengan harapan dapat merebut setidaknya satu medali emas pertama untuk negara mungil kaya sumber daya energi itu.
Harapan terbesar dibebankan pada atlet lompat tinggi Mutaz Barshim. Dia meraih perunggu di London dan menempati posisi keempat dalam Asian Indoor Athletics Championships tahun ini di usianya yang baru 24 tahun.
Medali emas diharapkan juga datang dari tim bolatangan. Tim Qatar meraih perang dalam kejuaraan dunia tahun lalu, setelah kalah dari Prancis di final. Akan tetapi di masa lalu tim ini mengundang kritik pedas, karena tidak satu pun pemainnya yang merupakan kelahiran asli Qatar.
Nasser Al-Attiyah, mantan juara reli dunia yang memenangkan perunggu dalam cabang menembak di Olimpiade 2012, juga akan berlaga di Rio.
Secara keseluruhan Qatar sudah mengumpulkan empat medali perunggu dalam Olimpiade. Negara kerajaan di kawasan Arab itu berharap menggandakan perolehan medali di Brazil, lewat program pelatihan atlet yang terbesar yang pernah dilakukannya untuk misi Olimpiade.*