Hidayatullah.com—Organisasi kepanduan Boy Scouts of America (BSA) hari Rabu menunda pemungutan suara untuk memutuskan apakah pelaku homoseksual akan diakui sebagai anggota atau tidak.
Dilansir USA Today (6/2/2013), dalam pernyataannya organisasi kepanduan itu mengatakan bahwa mereka membutuhkan tambahan waktu guna mengkaji kembali kebijakan keanggotaannya dan akan memutuskan masalah itu pada pertemuan nasional tahunan bulan Mei mendatang.
Pekan lalu, Pramuka AS mengumkan akan menggelar pemungutan suara pekan ini atas kebijakan larangan menjadi anggota dan pemimpin pramuka bagi orang-orang yang secara terbuka mengaku sebagai pelaku homoseksual.
Pada hari Senin lalu, para aktivis dan mantan pemimpin pramuka yang menentang adanya larangan tersebut mengirimkan empat kotak berisi 1,4 juta tandatangan dan pernyataan kepada markas besar BSA di Irving, Texas, guna menuntut agar homoseksual boleh menjadi anggota pramuka.
Ketua Gay & Lesbian Alliance Against Defamation (GLAAD) Herndon Graddick dalam pernyataannya mengatakan, penundaan itu hanya akan menambah kepedihan kaum homoseksual yang dilarang menjadi anggota pramuka.
Sementara itu kelompok Texas Values yang berbasis di Austin mendukung agar larangan homoseksual menjadi anggota pramuka tetap diberlakukan.
“Tekanan atas masalah ini muncul dari kelompok-kelompok pendukung homoseksual dan korporasi Amerika. Mereka tidak ada kepentingan dan perhatian di dalam hatinya terhadap kepanduan,” kata Jonathan Saenz presiden Texas Values, yang 300 anggotanya melakukan unjuk rasa di depan markas BSA untuk menolak pengakuan keanggotaan atas kaum homoseksual.
Dalam wawancara dengan CBS hari Ahad lalu, presiden AS yang juga menjadi presiden kehormatan BSA dan sebelumnya pernah mengumumkan dukungan atas kaum homoseksual, Barrack Obama, mengatakan bahwa gay dan lesbian harus diberikan akses yang sama di berbagai institusi dan bidang kehidupan.*