Hidayatullah.com—Kepala intelijen dalam negeri Jerman Hans-Georg Maassen meminta tambahan sumber daya agar lembaga yang dipimpinnya dapat menghadapi ancaman-ancaman yang datang dari kelompok esktrimis sayap kanan dan Muslim.
Dilansir Deutsche Welle, dalam sebuah simposium hari Senin (2/5/2016) Maassen mengajak untuk mendiskusikan ancaman global yang datang dari militan-militan Muslim, yang mana “memburuknya situasi keamanan perlu mendapatkan penyesuaian-penyesuaian” dalam hal kekuatan dan sumber daya yang diberikan kepada otoritas keamanan. Selain itu dia juga menyarankan agar dilakukan pengintaian yang lebih ketat atas para terdakwa ekstrimis Muslim dan diberlakukannya electronic tagging (perangkat elekronik untuk memudahkan pelacakan, biasa dipakai oleh narapidana atau tersangka pelaku kriminal di pergelangan kaki atau anggota tubuh lain, red).
Dalam pidatonya, Maassen juga mengkritik keputusan Mahkamah Agung Jerman belum lama ini, yang mencabut sejumlah kewenangan anti teror yang diberikan kepada otoritas keamanan.
Menurut Maassen, keputusan itu mengabaikan ancaman-ancaman baru dari kelompok ISIS yang berencana melancarkan serangan teroris baik di wilayah Jerman maupun kepentingan-kepentingan Jerman di luar negeri.
Kepala urusan intelijen dalam negeri Jerman itu mengatakan pihak berwenang menerima informasi perihal rencana serangan teror setiap harinya.
Mengingat bertambahnya ancaman yang ada sekarang ini, Maassen menyeru agar pertukaran informasi antar negara Eropa guna menangkal serangan teroris dan kriminalismeditingkatkan.
Selain meminta agar komunitas intelijen mengkaji ancaman-ancaman berasal dari kelompok Muslim fundamentalis, Maassen juga mengajak untuk melihat ancaman-ancaman yang datang dari kelompok ekstrimis sayap kanan, yang di Jerman menarget tempat-tempat penampungan para migran hampir setiap pekan.
Menurut Maassen, situasi politik di Jerman saat ini “semakin keras” dibanding dulu, yang mana para pemilik suara yang sebelumnya tidak ikut memilih dalam pemilu dan para pendukung partai-partai yang ada teradikalisasi dengan adanya masalah migran yang dihadapi Jerman saat ini.
Maassen mengatakan pemerintah ingin memastikan di masa depan bahwa informasi intelijen yang diterima diarahkan untuk mencegah dan menghindari aksi-aksi teror yang mungkin terjadi.*