Hidayatullah.com—Pemimpin NATO menyampaikan kekhawatiran atas memburuknya situasi keamanan di wilayah perbatasan Turki di Kilis, yang baru-baru ini diserang beberapa roket oleh ISIS alias ISIL yang ditembakkan dari wilayah Suriah.
Dilansir kantor berita resmi Anadolu, dalam pernyataan tertulis hari Senin (9/5/2016) Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO berdiri dalam solidaritas dengan Turki dalam menghadapi serangan-serangan semacam itu.
“Saya khawatir dengan memburuknya situasi di Kilis dan penembakan-penembakan oleh ISIL, yang secara langsung mempengaruhi keamanan Turki,” kata Stoltenberg.
“Saya sangat menyesali hilangnya nyawa warga Turki di Kilis, dan menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Turki dan keluarga korban,” imbuhnya.
“NATO berdiri dalam solidaritas dengan Turki. Aliansi ini telah mengambil tindakan untuk memperkuat keamanan Turki dan akan terus melakukan hal itu selama yang dibutuhkan,” kata Stoltenberg.
Kilis terletak enam kilometer dari perbatasan Suriah.
Sejak pertengahan Januari tahun ini, sejumlah kota Turki di dekat perbatasan beberapa kali kejatuhan roket yang berasal dari wilayah Suriah.
Di Provinsi Kilis saja, gubernur setempat mengatakan sudah 20 orang tewas dan hampir 70 orang lainnya terluka akibat roket-roket yang jatuh di wilayah Turki sejak awal tahun ini.
Wakil PM Turki Numan Kurtulmus pada 2 Mei usai mengikuti rapat kabinet yang dipimpin Presiden Erdogan mengatakan bahwa dalam kurun waktu tiga bulan terakhir 55 roket ditembakkan oleh ISIS ke wilayah Kilis.
Sebagai aksi balasan, militer Turki pada 2 Mei melancarkan serangkan atas tempat-tempat penyimpanan senjata dan amunisi ISIS di Suran, Arshak, Ikdakh dan Ihtimalat yang berada di perbatasan dalam wilayah Suriah. Awalnya dikabarkan militer Turki berhasil membunuh 50 teroris, tetapi kemudian bertambah menjadi 64.*