Hidayatullah.com—Pihak berwenang Thailand mengatakan mereka telah menangkap seorang biksu yang berusaha menyelundupkan kulit dan taring harimau dari sebuah kuil Buddha.
Pengelola Kuil Wat Pha Luang Ta Bua yang dikenal sebagai Kuil Harimai dituduh melakukan penyelundupan hewan-hewan langka dan dilindungi. Mereka membantah tuduhan itu, lapor BBC hari Kamis (2/6/2016).
Hari Rabu, petugas dari dinas perlindungan satwa liar menemukan 40 bangkai anak harimau di dalam kompleks kuil itu.
Temuan tersebut didapat saat petugas selama sepekan berusaha merelokasi 137 ekor harimau dari tempat wisata di Provinsi Kanchanaburi itu.
Pengelola kuil di masa lalu selalu bersikukuh menolak untuk merelokasi harimau dari kuil tersebut.
Polisi berhasil menghentikan biksu itu, dan dua pria lain, saat truk mereka berusaha meninggalkan kuil yang terletak di bagian barat Thailand itu pada hari Kamis.
Eunchai Noochdumrong, direktur Kantor Konservasi Alam Liar, mengatakan kepada BBC bahwa petugas menyita dua kulit harimau utuh, sekitar 700 jimat terbuat dari bagian tubuh harimau dan 10 taring harimau.
“Penyitaan ini menunjukkan kuil itu sepertinya terlibat dalam perdagangan harimau ilegal. Mereka jelas-jelas melanggar peraturan dalam penjualan, distribusi dan pemindahan hewan-hewan yang dilindungi atau bagian-bagian tubuhnya,” kata Noochdumrong.
Hari Rabu, bangkai-bangkai anak harimau ditemukan dalam sebuah lemari pendingin yang ada di kuil tersebut, bersama dengan bagian-bagian tubuh hewan lain.
Kolonel Bandith Meungsukhum mengatakan kepada AFP bahwa anak-anak harimau itu berusia satu atau dua hari. Namun, tidak jelas sudah berapa lama mereka mati.
Tes DNA akan dilakukan guna mengetahui apakah anak-anak harimau itu terkait dengan harimau-harimau lain yang berada di kuil Buddha tersebut.
Para pengelola kuil dapat dijerat hukum karena menyimpai bangkai hewan tanpa izin.
Pihak kuil sebelumnya pernah mengatakan bahwa mereka memutuskan pada 2010 untuk berhenti mengkremasi anak-anak harimau yang mati tidak lama setelah dilahirkan. Pengelola kuil selalu membantah terlibat dalam penyelundupan hewan liar.
Hari Senin lalu petugas memulai upaya relokasi 137 harimau hidup dari kui tersebut. Puluhan ekor lainnya sudah dipindahkan dan dibawa ke tempat penampungan hewan.
Kuil Buddha itu terletak di barat ibukota Bangkok. Kuil Harimau adalah tempat wisata yang populer, di mana pengunjung dalam berfoto bersama hewan-hewan di sana secara gratis.
Sejak petugas melakukan relokasi kuil Buddha itu dinyatakan tertutup untuk umum.
Para aktivis pecinta binatang dan mantan petugas di sana sebelumnya mengatakan bahwa harimau-harimau di kuil Buddha itu tidak mendapat perawatan layak dan ditempatkan dalam kurungan-kurungan sempit.*