Hidayatullah.com—Sepertiga keluarga kelas menengah di Inggris perlu meminjam uang agar dapat membayar tagihan tak terduga sebesar 500 pound, begitu menurut survei terbaru.
Menurut survei yang dilakukan YouGov untuk Times, 31% pekerja ABC1, yang termasuk manajer yunior dan para profesional, harus bekerja keras untuk bisa membayar tagihan sebesar itu.
Angkanya naik menjadi 46% di kalangan pekerja manual dan pengangguran.
Meskipun inflasi saat ini rendah, banyak pekerja tidak mendapatkan kenaikan gaji selama bertahun-tahun, lapor BBC Selasa (7/6/2016).
Bank sentral Inggris, Bank of England, bulan lalu memperkirakan inflasi akan naik di paruh kedua tahun ini. Hal itu berarti akan menambah beban bagi sebagian rumah tangga.
Survei yang dilakukan dengan melibatkan 1.648 responden di seluruh Inggris itu dilakukan oleh YouGov pada 16 dan 17 Mei. Hasilnya, 14% responden mengaku tidak bisa membayar tagihan meskipun hanya sebesar 100 pound jika tidak berhutang. (1 pound sekitar 19.355 rupiah).
Survei juga menunjukkan, wanita cenderung tidak memiliki uang simpanan dibanding pria. Setengah dari wanita kelompok usia 18 sampai 24 tahun bahkan mengaku tidak bisa mendapatkan uang 500 pound jika dibutuhkan. Bandingkan angka itu dengan 23% di kalangan wanita usia 65 tahun ke atas. Dengan kata lain, wanita yang berusia muda lebih “bokek” dibanding nenek-nenek.
Sementara itu di Amerika Serikat, warga negara kaya dan adidaya itu mengalami kondisi finansial yang sama. Sejak 2013 bank sentral Amerika, Federal Reserve, menanyai konsumen-konsumen di Amerika apakah mereka sanggup membayar tagihan tak terduga sebesar $400. (1 dolar sekitar 13.350 rupiah).
Tahun ini, 47% responden di Amerika mengatakan bahwa mereka bisa membayar tagihan tak terduga sebesar itu jika mereka berhutang, atau menjual barang yang mereka miliki untuk mendapatkan uang tunai sebanyak itu.
Hutang meningkat
Money Advice Service mendapati bahwa 4 dari 10 orang dewasa di Inggris memiliki tabungan tidak lebih dari 500 pound. Sementara survei oleh bank ING menunjukkan 28% tidak ada yang tersisa dalam rekening bank mereka, alias saldo nol.
Menurut Aviva, hutang keluarga Inggris rata-rata 13.520 pound pada awal tahun ini, karena ada kemudahan untuk mendapatkan kredit.
Angka itu naik 4.000 pound hanya dalam kurun 6 bulan, atau kenaikan tertinggi sejak musim panas 2013, kata perusahaan asuransi itu.
Laporan Aviva tersebut mengatakan bahwa rata-rata keluarga memiliki 3.150 pound dalam pundi-pundi tabungan mereka.
Martin Lewis, pendiri MoneySavingExpert.com, menyarankan keluarga-keluarga di Inggris menyisihkan uangnya agar dapat membayar tagihan-tagihan mereka sedikitnya untuk 6 bulan. Namun, Lewis mengakui sarannya itu sulit diwujudkan terutama oleh kalangan berpenghasilan rendah.*