Hidayatullah.com—Ulama India Dr Zakir Naik mengatakan dirinya siap kembali ke India jika pemerintah menginginkannya. Dalam sebuah wawancara dengan The Times of India dari Jeddah, Naik mengatakan ia siap untuk menghadapi keputusan jika dianggap melanggar hukum dan mengganggu keharmonisan di India.
Naik juga mengatakan Narendra Modi adalah satu-satunya Perdana Menteri India yang telah mengunjungi banyak negara Muslim.
“Jika niatnya adalah untuk mempertahankan kesatuan antara Hindu dan Muslim, saya untuknya,” katanya dikutip laman delhidailynews.com, Jumat (22/07/2016).
Baru-baru ini Polisi Mumbai menilai pendakwah Islam Zakir Naik tak bersalah menyusul tudingan bahwa ceramahnya yang dinilai menginzpirasi serangan teror di Dhaka, Bangladesh 1 Juli 2016.
Dalam laporan terbaru, polisi mengindikasikan jika konten ceramah Naik dinilai obyektif dan tidak bersifat provokatif anti-Nasional. Menurut Hindustan Times, sumber polisi mengaku tak menemu sesuatu yang bisa menjeratnya dengan pasal ujaran kebencian.
Lebih dari 20 polisi menyeleksi pidato dan ceramah Naik di publik. Petugas juga memeriksa catatan kaki di Harmonan Media Pvt, lokasi editing Peace TV, TV milik Naik berada.
“Tim polisi mendengarkan khutbah dan pidato serta semua konten yang dianggap memicu keberatan itu ditulis setelah mendengarkan transkrip,” ujar petugas polisi kepada Hindustan Times.
Membantah Tuduhan
Sebelumnya ulama yang dikenal jago debat itu juga angkat bicara mengenai tudingan sejumlah media India yang telah menyebut dirinya mendukung terorisme.
Dalam sebuah video yang dirilis secara online, Zakir menyatakan sangat menentang terorisme, dan menyayangkan sikap media-media di India yang sangat memojokan dirinya. Ia mengaku terkejut saat mendapati kabar media-media di India menghubungkan dirinya dengan kelompok terorisme.
“Bagian yang dilaporkan di media-media India, dimana saya disebut menginspirasi untuk membunuh orang tidak bersalah, benar-benar tidak dapat diterima. Saya tidak pernah mendorong manusia untuk membunuh manusia lainnya. Tindakan kejahatan ini dari media India, mencoba untuk membuktikan kepada masyarakat, bahwa Dr Zakir Naik telah mendorong terorisme adalah sesuatu yang jahat. Saya mengutuk media yang menyebut saya mendorong aksi terorisme,” ucap Zakir dalam videonya, seperti dilansir Firstpost pada Kamis (21/07/2016).
“Saya menginspirasi jutaan orang untuk dekat dengan Islam. Setelah seseorang datang lebih dekat dengan Islam, ada kemungkinan bahwa ia mulai mendengar pembicara lain. Seperti Anda ketahui, ada beberapa orang yang membelokan pemahaman seorang Muslim dan atas nama Islam, mereka mendorong umat Islam untuk membunuh orang yang tidak bersalah, yang benar-benar bertentangan dengan Al-Quran,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, dalam serangan 1 Juli di Kafe Dhaka yang menewaskan 20 orang, surat kabar Bangladesh Daily Star langsung menyebut dua teroris merupakan pengikut Zakir Naik.*