Hidayatullah.com—David Duke, seorang mantan pemimpin organisasi rasis radikal Ku Klux Klan, memulai kampanye agar terpilih sebagai anggota senat Amerika Serikat.
Duke adalah salah satu dari lebih 20 kandidat yang ingin mengisi kursi kosong di senat yang ditinggalkan David Vitter, politisi Republik dari Louisiana, lapor BBC Jumat (22/7/2016).
Nasionalis kulit putih itu adalah pendukung vokal calon presiden Donald Trump.
Duke pernah menjadi anggota legislatif mewakili daerah Louisiana dari tahun 1989 sampai 1992 dan tidak sukses ketika pemilu gubernur.
“Saya percaya akan persamaan hak dan kehormatan bagi seluruh rakyat Amerika,” kata bekas pemimpin organisasi paling rasis dan bengis di AS itu dalam pesan video yang diunggah di websitenya.
“Namun yang membuat saya berbeda adalah saya juga menuntut penghormatan atas hak-hak dan warisan orang Amerika keturunan Eropa,” imbuh Duke, masih memegang ideologi supremasi kulit putih.
Pencalonan diri Duke itu diumumkan di tengah-tengah ketegangan rasial di Louisiana. Bulan ini, aparat kepolisan Baton Rouge menembak mati seorang pria kulit hitam yang tak berdaya diringkus dan tergeletak di tanah. Penembakan itu terekam kamera video dan memicu unjuk rasa besar di berbagai wilayah Amerika. Hari Ahad lalu, seorang pria kulit hitam menembak mati 3 polisi Baton Rouge.
“Saya sangat senang sekali melihat Donald Trump dan kebanyakan orang Amerika memiliki perhatian pada isu yang sama dengan yang telah saya perjuangkan selama bertahun-tahun. Slogan saya tetap Amerika lebih dulu,” kata Duka hari Jumat kemarin.
Di Louisiana semua kandidat, apapun afiliasi partainya, maju dalam pemilu yang sama. Jika tidak ada kandidat yang terpilih dengan suara mayoritas, maka dilakukan pemilihan kedua.
Duke memiliki catatan kriminal, di mana tahun 2002 dia mengaku bersalah dan mendekam dalam bui selama 1 tahun di penjara federal karena menggelapkan pajak.*