Hidayatullah.com—Intelijen Amerika Serikat CIA belum lama ini menangkap menantu Usamah bin Ladin, Sulaiman Abu Ghaits, saat melewati Yordania menuju Kuwait, tidak lama setelah meninggalkan Turki, lapor harian Hurriyet Kamis (7/3/2012).
Pada awal Februari lalu AS meminta Turki untuk mengekstradisi Abu Ghaits setelah ditahan di Ankara.
Abu Ghaits ditangkap di sebuah hotel mewah di ibukota Turki setelah aparat mendapatkan informasi keberadaannya di negara itu dari CIA. Dia ditahan polisi Ankara selama 33 hari. Setelah itu pengadilan membebaskan Abu Ghaits karena tidak melakukan kejahatan apapun di Turki. [Baca berita sebelumnya: Menantu Usamah bin Ladin Ditangkap di Turki]
Ankara menganggap Abu Ghaits orang yang tidak memiliki kewarganegaraan, sebab negara asalnya, Kuwait, telah mencopot statusnya sebagai warga negara, menyusul video yang menampakkan dirinya mendukung penghancuran gedung WTC New York bersama Usamah bn Ladin.
Polisi Turki tidak menemukan catatan kriminal apapun terkait Abu Ghaits, yang masuk ke negara itu secara ilegal dari Iran, yang olehkarenanya bisa dideportasi kembali ke negara Syiah itu atau negara lain piihannya. Setelah Teheran menolak menampungnya, Turki memutuskan mengirim Abu Ghaits ke Kuwait lewat Yordania. Dia dikirim ke Yordania pada tanggal 1 Maret kemarin, pada hari yang sama dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry ke Ankara.
CIA mulai memburu Abu Ghaits begitu dia melewati Yordania menuju Kuwait. Setelah berhasil ditangkap Abu Ghaits dibawa ke Amerika Serikat.
Paman Sam bernafsu menangkap Abu Ghaits dengan tuduhan terlibat serangan 11 September 2001 atas gedung WTC di New York.*