Hidayatullah.com—Tepat 100 hari kepemimpinannya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat kejutan dengan memuji dirinya sambil menyerang media massa yang seharusnya menjadi mitranya.
Presiden AS Donald Trump telah menyampaikan kritikan tajam pada media dalam sebuah acara kampanye memperingati 100 harinya menjabat di depan pendukungnya di Pennsylvania dengan mengatakan dia terus memenuhi “satu demi satu janjinya”, dan mengatakan bahwa kritik terhadapnya adalah “berita bohong” dari wartawan yang “tidak melihat kenyataan”.
Trump juga mengaku memutuskan tidak menghadiri Acara Makan Malam Koresponden Gedung Putih – pemimpin AS pertama yang absen hadir di acara tahunan itu sejak Ronald Reagan pada 1981, tulis BBC.
Ayah lima anak itu menuduh jurnalis tidak kompeten dan tidak jujur. Menurut dia, media juga harus dihakimi di 100 hari pemerintahannya.
“Jika pekerjaan media terkait dengan mengabarkan kebenaran dan kejujuran, maka saya rasa semua akan setuju kalau mereka mendapat nilai yang sangat, sangat buruk,” kata mantan taipan properti tersebut dikutip New York Post.
Baca: Setelah Menantunya, Kini Donald Trump Tarik Putri Tertua ke Gedung Putih
Di depan pendukungnya ia menyebut periode 100 harinya sangat produktif, yang digambarkan sebagai keberhasila sangat menarik. Dalam pidatonya, Presiden ke-45 AS itu pun menyampaikan, saat ini ia “bersiap untuk pertarungan hebat yang akan datang dan kita akan menang dalam setiap perkara.”
Pidatonya disambut sorak-sorai. Para pendukungnya meneriakkan “USA” dan slogan “Promises made. Promises kept” di Pennsylvania Farm Show Complex and Expo Center di Harrisburg, tempat di mana Trump bertatap muka dengan para pemilihnya.
Di lain sisi, Trump menyakinkan publik bahwa pemerintahannya telah melayani rakyat AS setiap hari.
Di hadapan para pendukungnya pula, Trump memaparkan pencapaian 100 harinya, termasuk memilih calon Hakim Agung yang disetujui Senat, membawa AS keluar dari kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik, meningkatkan kondisi pasar saham, dan melonggarkan peraturan mengenai eksplorasi energi.
“100 hari pertama pemerintahan saya nyaris merupakan yang tersukses dalam sejarah negara kita,” ujar Trump Ahad, (30/04/2017).
Baca: Syeikh al Qardhawi: Kebijakan Donald Trump, Bentuk Permusuhan dan Rasisme
Trump lalu menyebut, segala hal yang menarik dan produktif itu merupakan tanda dari prestasi yang sudah dia torehkan.
Trump lebih memilih untuk bertemu dengan pendukungnya dibanding menghadiri Makan Malam Tahunan Koresponden Gedung Putih atau White House Correspondent Association Dinner yang melibatkan selebritas, jurnalis, dan politikus.
Dilansir BBC, Trump merupakan presiden AS pertama setelah Ronald Reagan yang absen dalam acara yang telah digelar sejak tahun 1921 tersebut. Sementara Barack Obama diketahui tidak pernah melewatkan makan malam tersebut selama delapan tahun menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Meski masih dielu-elukan oleh para pendukung utamanya, Trump disebut sebagai pemimpin AS yang paling tidak populer di zaman modern.
Prestasi Trump dinilai masih jauh tertinggal dari pendahulunya, Barrack Obama. Berdasarkan polling CNN/ORC, di hari ke-100 menjadi presiden, Obama mendapat angka 62 persen atas kinerjanya dari masyarakat AS. Sementara, Trump hanya punya nilai 44 persen.
Para politikus Demokrat menggambarkan roda pemerintahan pada era Trump berjalan lambat, stabilitas menurun drastis, kegagalan pada fungsi legislatif, dan janji kampanye yang tidak dipenuhi.*