Hidayatullah.com—Partai bentukan Salafi Mesir An-Nur tidak akan beraliansi dengan partai bentukan Al Ikhwan atau partai bentukan Hazem Salah Abu Ismail, demikian dikatakan pengurus An-Nur hari Rabu (9/1/2013).
Meskipun demikian, An-Nur masih berminat berkoalisi dengan para bekas anggotanya yang kini membentuk Partai Watan.
Pimpinan An-Nur Muhammad Mansur mengatakan, partainya menolak untuk ikut serta dalam Aliansi Tanah Air Merdeka, tetapi An-Nur terbuka untuk berdialog dengan Watan guna menyelesaikan masalah yang belum tuntas setelah Imad Abdul Ghafur mengundurkan diri sebagai pimpinan An-Nur dan membentuk Watan.
Sekjen Partai An-Nur di Giza Ahmad Shoury mengatakan, aliansi dengan partai bentukan Al-Ikhwan Partai Kebebasan dan Keadilan sama sekali tidak mungkin, disebabkan adanya pertentangan kepentingan.
An-Nur berusaha untuk mencalonkan sebanyak-banyaknya kandidat dalam pemilu mendatang, yang mana hal itu tidak diinginkan oleh Al-Ikhwan.
Abdul Ghafur dan sejumlah tokoh kunci lainnya mengundurkan diri dari An-Nur dan membentuk Aliansi Tanah Air Merdeka. An-Nur adalah partai Islam terbesar kedua di Mesir, setelah Al-Ikhwan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hari Rabu kemarin Partai An-Nur mengangkat Younis Makhyoun sebagai presidennya.
Setelah terpilih menjadi presiden partai, Makhyoun mengatakan akan bekerja meraih kekuasaan dan menggambarkan parlemen yang akan datang sangat kritis dan penting dalam sejarah Mesir. Makhyoun berkata, partainya akan menghilangkan semua peraturan hukum yang melanggar syariat Islam.*