Hidayatullah.com—Turki ingin pembangunan fasilitas nuklirnya yang kedua di Provinsi Sinop segera dimulai dan negara juga sudah mulai merencanakan pembangunan pembangkit nuklir yang ketiga, demikian dikatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dilansir Hurriyet, berbicara dalam World Petroleum Congress di Istanbul pada hari Senin (10/7/2017), Erdogan mengatakan Ankara siap untuk mengkaji proyek-proyek baru, termasuk proyek-proyek gas di Mediterania Timur dan Iraq.
“Kami telah mempercepat laju investasi dalam energi nuklir. Begitu pembangkit nuklir pertama dan kedua kami, di Akkuyu – Mersin dan Sinop, mulai beroperasi penuh, keduanya akan mencukupi kebutuhan setidaknya 10 persen dari total kebutuhan energi kami. Belum lama ini kami memperkuat lebih jauh proyek Akkuyu kami dengan Rusia, dengan menambahkan modal lokal dalam proyek itu,” papar Erdogan dalam pertemuan internasional itu.
“Kami juga ingin segera mulai membangun pembangkit nuklir kedua yang telah direncanakan. Kami telah mendiskusikan masalah ini dengan Perdana Menteri Jepang [Shinzo] Abe saat KTT G20,” imbuh Erdogan, seraya menegaskan bahwa Turki juga sudah memulai perencanaan pembangunan fasilitas nuklirnya yang ketiga.
Perusahaan energi nuklir milik pemerintah Rusia, Rosatom, sudah menyetujui penjualan 49 persen saham di proyek besar pembangunan pembangkit nuklir di selatan Turki. Rosatom menyetujui penjualan saham proyek itu kepada para pengusaha Turki dalam kesepakatan yang dibuat pada 19 Juni 2017, di sela-sela konferensi nuklir di Moskow.
Saham proyek pembangkit nuklir di Akkuyu dijual dengan nilai yang tidak diungkapkan ke publik kepada tiga perusahaan Turki, yaitu Cengiz, Kolin dan Kalyon yang disebut sebagai konsorsium “CKK”. Ketiganya sudah aktif dalam bisnis energi. Masing-masing perusahaan itu memiliki porsi saham yang sama di proyek nuklir Akkuyu.
Pembangkit nuklir Turki yang kedua di Sinop akan digarap oleh konsorsium Prancis-Jepang.*