Hidayatullah.com—Pemerintah Turki memberi kecaman terkait kasus ‘percobaan serangan’ terhadap Kota Suci Makkah yang dilakukan milisi Syiah Al Houthi, Yaman.
“Pada saat yang sama, kami mengutuk penargetan Makkah, salah satu tempat paling suci bagi umat Islam, oleh sebuah rudal balistik milisi Syiah al Houthi di Yaman dan digagalkan oleh pasukan keamanan Saudi,” tulis pemerintah Turki dalam pernyataan terbaru yang dikeluarkan lama Kementerian Luar Negeri Turki, mfa.
Sementara itu, menanggapi serangan tersebut, Arab Saudi (KSA) mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa usaha serangan yang gagal sebagai ‘usaha putus asa untuk mengganggu musim haji’. Saudi menyampaikan sikapnya akan terus memerangi milisi Syiah al Houthi sambil mendukung pemerintah Yamini yang sah.
Sebagaimana diketahui, pasukan pertahanan udara Arab Saudi berhasil mencegat rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi pemberontak Syiah al Houthi, Yaman dekat Makkah hari Kamis, sebulan menjelang ibadah haji.
Tentara Arab Saudi dalam satu pernyataan hari Jumat mengatakan, rudal itu ditembak jatuh di daerah Al-Wasliya di wilayah Al-Taif, sekitar 69 kilometer dekat selatan kota di barat Arab Saudi.
Tidak ada kerusakan atau cedera dilaporkan namun tindakan itu dianggap sebagai cobaan terdesak oleh pemberontak Syiah Houthi untuk mengganggu perjalanan ibadah haji yang dimulai pada akhir Agustus ini.
Serangan terbaru itu dilakukan tidak sampai seminggu setelah pemberontak sama mengklaim meluncurkan rudal ke Yanbu, Arab Saudi.
Laman Arab News melaporkan, pengiriman rudal secara ilegal ke wilayah Yaman terpercaya terjadi akibat kurangnya kontrol dan sistem pemantauan di Pelabuhan Al-Hodeida di barat negara itu selain penyalahgunaan izin yang diberikan oleh militer aliansi dipimpin Arab Saudi untuk pengiriman barang dan bantuan.
“Perdagangan rudal itu terjadi karena kegagalan komunitas dunia untuk mengambil keputusan mencegah pelanggaran yang memperpanjang perang dan membahayakan nyawa orang sipil.
Baca: Saudi Hadang Rudal Balistik Syiah Houthi yang Berusaha Serang Makkah
“Federasi itu mengulangi dukungan terhadap keputusan pemerintah Yaman yang sah untuk membantu usaha perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke Yaman, Ismail Ould Al-Chieck mengenakan kontrol atas jalan laut penting ini,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi mendesak PBB untuk mengontrol Pelabuhan Al-Hodeida untuk memastikan dukungan kemanusiaan secara berkesinambungan kepada masyarakat namun PBB menolak bertanggung jawab.
Kelompok pemberontak Syiah al Houthi yang didukung oleh Iran terus mengganggu operasi di pelabuhan utama tersebut meskipun serangan dilakukan oleh pasukan aliansi.
Baca: Pemberontak Syiah Houthi Lontarkan Rudal ke Makka dari Masjid Yaman
Serangan rudal menargetkan Makkah merupakan yang kedua setelah kejadian sama pada 27 Oktober tahun lalu yang mengundang kecaman masyarakat Islam internasional.
Sementara itu, media kelompok Houthi tidak memberikan pernyataan apapun terkait klaim Koalisi Arab. Namun, media Houthi melaporkan adanya serangan rudal terhadap basis udara Saudi yang berada di wilayah yang sama.
“Pasukan Houthi meluncurkan beberapa rudal balistik jarak menengah Borkan-1 (Volcano-1) yang menargetkan pangkalan udara King Fahd di daerah Taif,” tulis kantor berita Houthi, Saba. Kelompok pemberontak Yaman ini justru mengklaim serangan rudal mereka berhasil mencapai sasaran.*