Hidayatullah.com—Ratusan warga Afghanistan berunjuk rasa di dekat ibukota Kabul hari Selasa (12/9/2017) guna mengecam keras selebaran yang dijatuhkan tentara Amerika Serikat pekan lalu, yang menyebabkan komandan pasukan AS meminta maaf.
Selebaran-selebaran yang dijatuhkan di sekitar Pangkalan Udara Bagram, pangkalan militer terbesar Amerika Serikat di Afghanistan, dimaksudkan untuk mendorong warga agar mau melaporkan para pemberontak kepada pihak berwenang. Selebaran itu menampilkan gambar seekor singa sedang mengejar seekor anjing, yang menyimbulkan Taliban.
Akan tetapi, selebaran tersebut jusru menimbulkan kemarahan, mengingat anjing merupakan hewan najis dalam Islam diberi tulisan kalimat syahadat seperti yang tertera di bendera Taliban.
“Orang Amerika telah menghina Muslim dan kepercayaan mereka dengan tindakan ini dan kami tidak akan duduk diam,” kata Mir Rahman, seorang pengunjuk rasa dalam demonstrasi yang digelar di distrik Qarabagh dekat Bagram itu. “Jika orang-orang Amerika dan NATO terus saja menghina Islam, mereka akan mendapati nasib yang sama dengan yang dialami Rusia di Afghanistan,” imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Menyusul kejadian itu, para komandan pasukan AS meminta maaf dan berjanji akan menindak orang yang bertanggung jawab atas pembuatan selebaran tersebut.
“Minta maaf saja tidak akan menyembuhkan luka apapun,” kata Mehrabuddin, seorang pengunjuk rasa lainnya. “Jika orang-orang Amerika mengulangi penghinaan serupa di masa mendatang, kami akan melanjutkan demonstrasi kami, dan jika perlu, kami akan menyerang pangkalan Bagram,” tegasnya.
Pekan lalu, Taliban mengklaim sebagai pelaku serangan bunuh diri di dekat pintu masuk Bagram, yang katanya dilakukan sebagai aksi balasan terhadap selebaran itu.*