Hidayatullah.com—Kementerian Dalam Negeri Mesir membantah kabar yang menyebutkan bahwa nama Yusuf Al-Qaradhawi telah dihapus dari daftar “red alert” Interpol.
Dilansir Al-Arabiya hari Selasa (12/9/2017), sebuah sumber di kementerian yang membidangi keamanan publik mengatakan bahwa berdasarkan koordinasi dengan Interpol, daftar nama orang-orang yang dicari aparat keamanan Mesir belum dihapus dan masih berlaku. Dalam daftar itu tercantum nama Yusuf Al-Qaradhawi dan sejumlah tokoh Ikhawanul Muslimin yang dituduh terlibat kasus kekerasan, pembunuhan dan terorisme.
Sumber itu mengatakan dirinya melakukan pertemuan tertutup di kantor pusat Interpol di Prancis guna membicarakan kasus Al-Qaradhawi, menyusul maraknya laporan di media perihal status DPO tokoh Muslim asal Mesir yang sudah sejak lama bermukim di Qatar itu.
Pertemuan tersebut menyimpulkan bahwa buletin internasional yang dikeluarkan Interpol di Mesir masih berlaku, dan seruan Al-Qaradhawi kepada Komite Hak Asasi Manusia agar namanya dihapus dari DPO Interpol tidak diindahkan.
Sumber yang sama mengatakan bahwa permintaan penangkapan atas Al-Qaradhawi (dalam database Interpol tertulis: ALQARADAWI, YOUSF) juga datang dari Iraq. Interpol di Negeri 1001 Malam itu menuding Al-Qaradhawi sebagai pemicu upaya pembunuhan atas mantan PM Iraq Nuri Al-Maliki. Hal ini mengkonfirmasi bahwa nama Yusuf Al-Qaradhawi masih tercantum dalam daftar pencarian orang (DPO) Interpol.*