Hidayatullah.com—Suasana sedih menyelimuti kondisi lingkungan Tahfidz Darul Quran Ittifaqiah Center Jumat pagi, pasca kebakaran yang merenggut 23 santri, termasuk dua orang pengasuh.
Pasca musibah kebakaran, masih banyak warga sipil hadir di lokasi kejadian. Sementara otoritas kepolisian ikut mengendalikan lalu lintas dan menutup rute utama ke pesantren tahfidz tersebut.
“Orang berebut mengirim makanan, kasur, selimut untuk sekolah/pesantren. Sumbangan tak henti-hentinya termasuk uang, “kata pria yang tak ingin disebut namanya.
Perdana Menteri Najib Razak hari Jumat menyampaikan rasa sedih musibah terbakarnya Tahfidz Tengah Darul Quran Ittifaqiyah.
Baca: Pesantren Putri Hidayatullah Bontang Ludes Dilalap Si Jago Merah
Melalui Twitter, Najib Razak secara resmi mendoakan para santri yang telah menghadap Allah.
“Innalillah, sedih membaca Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah Center untuk membakar dan mengorbankan lebih dari 20 nyawa, untuk diberkati oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Al-Fatihah,” katanya dikutip Harian Bernama.
Sementara Sultan Selangor Sultan Sharafuddin Idris Shah dan Tengku Permaisuri Selangor, Tengku Permaisuri Norashikin juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari 23 korban yang tewas dalam kebakaran tersebut.
Sebagaimana diketahui, pesantren tahfidz itu terbakar pada jam 5 pagi, di mana api dari lantai bawah merambat ke atas (tingkat 3) yang menempatkan puluhan siswa dan pengasuhnya sedang tidur.
Musibah kebakaran di Jalan Keramat Ujung, Kuala Lumpur, Kamis (14/09/2017) dini hari ini menyebabkan 23 orang meninggal, dua diantaranya pengasuh.
Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah menginformasikan bahwa proses identifikasi pengujian DNA terhadap 23 korban tragedi kebakaran Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah telah selesai.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih (Kepala Departemen Lembaga Forensik Nasional), Dr. Mohd Shah (Mahmud) dan timnya karena telah membantu mempercepat proses manajemen menyusul tragedi ini.
“Kami berharap dan mendoakan tragedi ini adalah yang terakhir dari jenisnya, jadi tindakan pencegahan harus dilakukan dan dipatuhi semua pihak,” katanya.
Saat kejadian, semua korban masih berada di lokasi kejadian. Menurut Kepala Polis Kuala Lumpur, Datuk Amar Singh Ishar Singh sebagaimana dikutip Freemalaysiatoday banyak orang terperangkap dalam kebakaran itu karena pusat tahfidz hanya mempunyai satu pintu keluar masuk.
Baca: Kisah Tim SAR Hidayatullah Mencari Santri Terseret Ombak di Pantai
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebuah video menunjukkan tingkat paling atas di bangunan tiga tingkat itu masih terbakar ketika azan Subuh berkumandang.
Berdasarkan foto-foto kejadian yang beredar di grup WhatsApp, korban yang terdiri anak-anak dalam kondisi hangus dalam sebuah ruangan yang didalamnya terdapat tempat tidur bertingkat.
Sementara itu jendela-jendela ruangan dalam kondisi tertutup rapat dengan sejumlah jeruji.
Presiden Partai Keadilan Wan Azizah dan anggota Parlemen Wangsa Maju, YB Dato Dr Tan Kee Kwong sempat melawat kebakaran di Pusat Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah.
Beberapa media asing menyoroti musibah ini. Aljazeera menyebut ini adalah kebakaran paling dahsyat terjadi di Malaysia selama beberapa dekade.
Insiden menyedihkan juga telah mendapat liputan CNN, BBC, Hindustan Times dan The Telegraph yang juga mengutip laporan kantor berita AFP.*