Hidayatullah.com–Bangladesh mengumumkan rencana untuk membangun sebuah kamp pengungsi yang dapat menampung sekitar 800.000 Muslim Rohingya dari Myanmar.
Rencana untuk membangun kamp pengungsi terbesar di dunia menimbulkan kecemasan tentang risiko penyakit yang dihadapi pengungsi.
Para pengungsi yang tersebar di 23 kamp di sepanjang perbatasan, akan dipindahkan ke satu kamp pusat di Cox’s Bazaar, kata Menteri Penanganan dan Penanggulangan bencana, Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, sebelum ini.
Baca: Kunjungi Kamp Pengungsi, PM Bangladesh Emosi Dengar Kisah Pilu Etnis Rohingya
Chowdhury mengatakan, semua kamp lainnya akan ditutup setelah pemindahan selesai.
Sekitar 582.000 etnis Rohingya telah melarikan diri dari serangan dan pembersihan etnis berdarah di Myanmar sejak kekerasan baru-baru meletus pada 25 Agustus 2017.
Sementara beberapa dari mereka telah bergabung dengan sekitar 33.000 pengungsi Rohingya lainnya yang tinggal di beberapa kamp resmi di Kutupalong dan Nayapara sejak tahun 1990an, sebagian besar pengungsi baru dipaksa untuk menyelesaikan penempatan mereka sendiri di luar kamp.
Baca: Isteri Presiden Erdoğan Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh
PBB yang memuji Bangladesh atas kemurahan hatinya dalam menampung pengungsi Rohingya, mengatakan hari Kamis, jumlah bantuan PBB terhadap krisis itu telah diubah menjadi $ 434 juta untuk membantu lebih dari satu juta orang di Bangladesh, termasuk pengungsi Rohingya yang tiba sebelum 25 Agustus dan masyarakat setempat.
PBB memperkirakan bahwa ada sekitar 65,5 juta pengungsi di seluruh dunia yang bergantung pada sejumlah kamp resmi dan penempatan lainnya di seluruh dunia, tulis AFP.*