Hidayatullah.com—Ribuan orang Suriah turun ke jalan hari Jumat (22/2/2013) dengan membawa spanduk dan kartun bergambar Bashar al-Assad seraya meneriakkan kecaman atas presiden Suriah itu, kelompok bersenjata Syiah Hizbullah serta dunia internasional.
Dilansir Associated Press (23/2/2013) dari rekaman video yang diunggah di YouTube, di kota perbatasan Turki, Ain al-Arab, para demonstrator termasuk anak-anak perempuan dan remaja meneriakkan kemerdekaan sambil mengibar-kibarkan bendera Kurdi serta bendera revolusi Suriah.
Di kota Kfar Nabal, Idlib, yang mengalami serangan udara mematikan oleh rezim Suriah selama pekan terakhir, para demonstran membawa spanduk berbahasa Arab dan Inggris.
“Dunia! Ketidakpedulian kalian menghasilkan ekstrimis seperti Assad. Sekarang, kami perlu ekstrimis untuk mengenyahkan produk yang kalian hasilkan itu,” bunyi salah satu spanduk yang dibawa para pria dan pemuda di depan sebuah gedung yang rusak akibat bom.
Aksi demonstrasi itu dilakukan sehari setelah serangkaian bom meledak di beberapa tempat di Damaskus, termasuk bom mobil bunuh diri yang dikecam oleh oposisi maupun rezim Suriah, menewaskan sedikitnya 83 orang. Kejadian itu merupakan yang terparah sejak Maret 2011 saat konflik berdarah di Suriah baru dimulai.
Spanduk bertuliskan Arab berbunyi,”Revolusi ini bukan sektarian dan … semua orang boleh bernaung di bawah satu atap negara ini.”
Di kota kecil Irbin sebelah timurlaut Damaskus yang menjadi target pemboman pesawat tempur rezim Assad, seorang anak laki-laki berhenti mengambil foto saat berunjuk rasa untuk menunjukkan pesannya kepada Assad, “Kami datang untuk menangkapmu.”
Semenara itu di laman Facebook “Lensa Pemuda Isqati” ditunjukkan gambar seorang demonstran di kota Isqat sedang memegang gambar kartun pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah yang sedang menghadapi Israel sambil menyalakan sumbu peledak. Tapi bom itu mengarah ke sisi berlawanan dan ledakannya mendarat di Libanon dan Suriah, negara di mana pasukan Syiah Hizbullah dilaporkan menyerang kota-kota yang dikuasai pasukan oposisi Suriah dari seberang perbatasan pada pekan lalu.
Di kamp pengungsi Suriah di Zatari sebelah utara Yordania, sekitar 300 orang demonstran berkumpul menyeru masyarakat internasional agar mempersenjatai Tentara Pembebasan Suriah (FSA), lapor wartawan AFP yang berada di lokasi demonstrasi.
“Oh dunia, kami membutuhkan senjata … Rakyat minta agar Tentara Pembebasan dipersenjatai,” teriak mereka.
Sementara itu para aktivis melaporkan, 200 orang yang diculik kelompok bersenjata dari desa-desa Muslim (Sunni) dan Syiah di utara Suriah telah dibebaskan, sehingga agak mengurangi ketegangan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Aksi penculikan itu dimulai pekan lalu saat bis yang mengangkut beberapa puluh orang warga Syiah kebanyakan anak-anak dan wanita hilang di wilayah utara Suriah.
Para aktivis mengatakan, kelompok bersenjata Syiah menuding pasukan oposisi sebagai pelakunya. Orang-orang Syiah kemudian membalas dengan menculik lebih dari 200 penduduk Muslim (Sunni) dari desa-desa sekitar. Baca juga berita sebelumnya, Aktivis: Ratusan Warga Suriah Diculik.
Aktivis Hamza Abu al-Hassan mengatakan pada hari Jumat bahwa setelah tercapai kesepatakan pertukaran korban penculikan, warga Syiah dibebaskan lebih dahulu, kemudian pada hari yang sama warga Sunni dibebaskan.*