Hidayatullah.com–Pemerintah Australia menghadapi situasi ‘pahit’ saat Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce dinyatakan tidak sah menjadi anggota parlemen setelah Pengadilan Tinggi Australia mengumumkan ia memiliki kewarganegaraan ganda.
Pengadilan Tinggi Australia hari Jumat menyatakan Joyce memiliki kewarganegaraan Australia dan Selandia Baru.
Pengadilan juga memerintahkan pemilihan untuk menggantikan kursi Joyce di New England, wilayah di negara bagian New South Wales.
Yang pasti adalah sangat penting bagi pemerintah karena dia berada di Dewan Perwakilan Rakyat melalui sebuah koalisi Partai Liberal-Nasional yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull, yang mengendalikan Parlemen dengan keuntungan dari satu kursi.
Menurut CNN, keputusan untuk melihat pemilihan lanjutan kemungkinan akan diadakan pada 2 Desember, sebuah jalan buntu kedua bagi Turnbull dan juga memungkinkan oposisi untuk memiliki suara yang tidak percaya yang mengarah pada pemilihan umum.
Baca: Warga Israel di Amerika dan Eropa Banyak yang Melepas Kewarganegaraannya
Mengomentari masalah ini, Turnbull mengatakan, apa yang diputuskan jelas merupakan keputusan yang tidak diinginkan sambil menolak pemerintahannya menghadapi ketidakstabilan.
Selain Barnaby Joyce, Pengadilan Tinggi juga memutuskan bahwa dua senator dari Partai Hijau, Scott Ludlam dan Larissa Waters tidak sah ketika menjadi anggota parlemen. Demikian pula dengan Senator Partai One Nation Malcolm Roberts dan Senator Fiona Nash.
Joyce, yang juga merupakan pemimpin Partai Nasional, lahir di Australia, namun memiliki kewarganegaraan Selandia Baru di samping ayahnya.
Namun dia mengaku tidak sadar memiliki kewarganegaraan Selandia Baru.
“Saya berterima kasih kepada pengadilan dan menghormati keputusan mereka.
“Saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa seperti yang Anda tahu saya memiliki kewarganegaraan lain selain Australia,” Joyce mengatakan kepada wartawan.
Aturan kewarganegaraan ganda diperkenalkan dalam Konstitusi Australia pada tahun 1901 untuk memastikan anggota parlemen yang setia ke negara tersebut.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa peraturan tersebut tertinggal dalam kenyataan dunia modern saat ini ketika 50 persen populasi Australia lahir di luar negeri atau merupakan anak dari imigran penduduk di sini.
Seorang anggota parlemen Australia tidak boleh memiliki kewarganegaraan ganda, dan beberapa orang diaantaranya termasuk Joyce sebelumnya memiliki dua warga negara karena lahir di luar negeri atau orangtua mereka berasal dari negara lain yang mengakui dua warga negara.*