Hidayatullah.com–Persatuan Ulama Muslim Dunia atau International Union of Muslim Scholars (IUMS) meluncurkan kampanye solidaritas untuk membebaskan pemimpin Gerakan Perlawanan Islam di Palestina 1948, Syeikh Raed Salah (Raid Shalah).
Persatuan Ulama Muslim Dunia (IUMS) mengumumkan, konferensi pers peluncuran kampanye solidaritas yang akan berakhir hingga 12 November itu diselenggarakan hari Senin di Hotel Ramada di kota Istanbul, Turki.
Persatuan Ulama Muslim Dunia menolak segala bentuk kesewenang-wenangan penjajah yang menahannya dan mengadilinya hanya karena kiprahnya membela persoalan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, demikian dikutip Aljazeera
Kampanye diresmikan dalam konferensi pers Persatuan Ulama Muslim Dunia dalam rangka memberikan dukungan kepada ketegaran Syeikh Raed Salah, dan menekan agar ulama berjuluk ‘Syeikh Aqsha’ segera dibebaskan dari penjara penjajah.
Sebagai bagian dari peluncuran tersebut, Ketua IUMS, Syeikh Yusuf al-Qaradhawi, memberikan pidato di Kota Istanbul, Turki, Senin malam.
Dalam kampanye juga diluncurkan hashtag #كلنا_شيخ_الأقصي yang digelar hingga 12 November ini dan akan selingi sejumlah aksi dan kegiatan resmi pemerintah, rakyat dan media.
Yunus Abu Jarad, koordinator media untuk kampanye tersebut, mengatakan bahwa keputusan untuk meluncurkan gerakan pada saat ini terkait dengan keberhasilan perlawanan Palestina di Yerusalem pada bulan Juli, kutip PIC.
Baca: Syeikh Raid Shalah: “Dengan Nyawa dan Darah Kami Merdekakan al Aqsha
Setelah dua minggu aksi pembangkangan sipil dan demonstrasi, rakyat Palestina berhasil menekan Penjajah Israel untuk menghapus tindakan pembatasan, termasuk pemasangan kamera dan detektor logam, di pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Sejak pemberontakan terakhir di al-Quds… Zionis telah menargetkan orang-orang Palestina, melarang mereka masuk ke al-Aqsha dan menangkapi mereka. Hal-hal seperti ini terjadi setiap hari di Baitul Maqdis dan tidak ada yang memperhatikannya,” ujar Abu Jarad mengatakan Aljazeera dari Istanbul.
Sebagaimana diketahui, Syeikh Raed Salah ditangkap gerombolan serdadu ‘Israel’ di kota Umm al-Fahm di wilayah Palestina terjajah 1948 pada 15 Agustus lalu. Penahanannya diperpanjang beberapa kali dan ia seringkali menjadi sasaran ancaman ‘Israel’ karena peran pentingnya dalam membela Masjid al-Aqsha dan kota suci.
Syeikh Raed Salah adalah ikon perjuangan al-Aqsa. Sampai saat ini, Penjajah Israel menangkap dan belum menemukan tuduhan yang jelas terhadapnya.*