Hidayatullah.com—Setelah lima tahun berjibaku di ranah hukum, pemerintah Skotlandia akhirnya mendapatkan hak menetapkan harga jual minimum produk minuman beralkohol, guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Mahkamah Agung Inggris hari Rabu (15/11/2017) menolak gugatan hukum yang ingin agar kebijakan penentuan harga terendah minuman beralkohol dihapuskan Dengan suara bulat majelis hakim mengatakan kebijakan itu “proporsional guna mencapai tujuan yang sah.”
Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon, yang pada tahun 2009 pernah menjabat menteri kesehatan dan merancang kebijakan itu, menyambut baik keputusan pengadilan tersebut.
Bekas Chief Medical Officer for Scotland, Sir Harry Burns mengaku “sangat senang sekali” dengan keputusan itu, lapor DW.
Sedangkan Scotch Whisky Association (SWA), yang menentang undang-undang yang disetujui parlemen Skotlandia 5 tahun silam itu, bersikukuh mengatakan kebijakan tersebut merupakan pembatasan dalam perdagangan dan tidak mendukung perniagaan mereka.
Peraturan baru yang diperkirakan berlaku efektif mulai awal tahun depan itu menetapkan harga minuman beralkohol per unit adalah 50 pence. Saat ini, orang dianjurkan menenggak minol tidak lebih dari 14 unit perminggu, dan mereka bisa membelinya dengan mudah di supermarket dan toko diskon dengan harga 2 pound 52 pence. Harga whisky sudah berada di atasnya, jadi seharusnya tidak tertanggu dengan kebijakan itu.
Orang Skotlandia rata-rata membeli minol 20 persen lebih banyak dari rekan-rekan mereka di wilayah England dan Welsh. Dan menurut organisasi Alcohol Research UK, ada 7.648 kematian tahun ini di Inggris Raya yang berkaitan dengan minuman beralkohol. Di Skotlandia saja, kematian berkaitan dengan minol mencapai 1.265 pada tahun 2016.*