Hidayatullah.com – Lebih dari 7.000 tentara, yang dikerahkan ke Kashmir yang dikelola India menjelang pencabutan status otonominya, akan ditarik kembali ke pangkalan militer permanen mereka karena membaiknya situasi keamanan seperti yang dilaporkan jaringan berita RT pada Rabu (25/12/2019).
Sebanyak 72 kompi yang direkrut dari berbagai cabang paramiliter diperintahkan untuk kembali dari Kashmir pada Senin, media India telah melaporkan. Setiap kompinya terdiri dari 100 orang. Keputusan untuk mengurangi kehadiran tentara di wilayah bermayoritas Muslim dibuat karena pemerintah di New Delhi menilai situasi keamanan di sana membaik.
Baca: Peneliti Genosida: Muslim di Kashmir dan Assam Satu Langkah menuju Pemusnahan
Unit-unit itu diambil dari Cadangan Pusat Pasukan Kepolisian (CPRF), Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF), Kepolisian Perbatasan Indo-Tibet (ITBP), Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF), dan Sashastra Seema Bal (SSB) dan dikirim ke Lembah Kashmir pada awal tahun ini sebagai bagian dari penambahan 43.000 pasukan, kutip RT.
Penambahan pasukan diperintahkan ketika pemerintah pusat khawatir akan terjadi kekerasan setelah mencabut status khusus Jammu dan Kashmir pada Agustus dan meningkatkan kehadiran keamanan di wilayah itu melebihi tingkat yang pernah dilihat pada tahun 1990an. Tindakan keras India termasuk pemberlakuan jam malam, penahanan rumah para politisi lokal dan pemblokiran pelayanan internet dan telepon seluler.
Penarikan pada minggu ini mengikuti penarikan 2.000 tentara pada awal bulan ini.*