Hidayatullah.com–Turki dan upaya-upaya Rusia untuk membangun gencatan senjata permanen dan solusi politik di Suriah telah menyebabkan beberapa perkembangan yang menjanjikan, demikian Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (4/1/2017), sebagaimana dilansir Anadolu.
Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “Ini adalah keinginan terbesar saya bahwa proses ini akan selesai dengan sukses dan penderitaan saudara-saudara Suriah kami akan segera berakhir.”
Gencatan senjata di Suriah mulai berlaku akhir pekan lalu, setelah kesepakatan itu ditengahi dengan Turki, Rusia, dan rezim Suriah.
Di bawah gencatan senjata, pihak yang bertikai berjanji untuk menghentikan serangan bersenjata, dari darat atau udara, dan tidak untuk memperluas wilayah terhadap satu sama lain. Sedangkan apa yang ia sebut sebagai “teroris” dikeluarkan dari gencatan senjata itu.
Erdogan mengatakan bahwa operasi yang sedang dilakukan Turki untuk merebut kendali kota Suriah utara Al-Bab dari Daesh/IS/ISIS sedang dilakukan, tapi ia tidak memberikan rincian.
“Kami bertekad untuk membersihkan daerah lain di mana organisasi teroris telah menetap, terutama Manbij di Suriah utara,” tambahnya.
Diluncurkan pada 24 Agustus, Operasi Perisai Efrat bertujuan untuk membersihkan Suriah utara dari apa yang disebut pihak Turki sebagai “organisasi teroris”, termasuk Daesh/IS/ISIS, dan untuk menjamin keamanan perbatasan selatan Turki.
Dalam sambutannya, Erdogan juga tegas membantah tuduhan bahwa Turki mendukung Daesh/IS/ISIS.
“Menuduh negara, yang telah melakukan perjuangan yang paling efektif terhadap Daesh (IS/ISIS), membantu Daesh (IS/ISIS) adalah jenis retorika yang digunakan oleh orang-orang yang menyerang Turki melalui organisasi teroris,” katanya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menyinggung tentang serangan teror baru-baru ini di Turki, Erdogan mengatakan negara ini di tengah-tengah perjuangan baru dalam “kemerdekaan.”
Serangan teror mematikan terakhir terjadi Minggu pagi di sebuah klub malam Istanbul, mengklaim 39 jiwa dan melukai lebih dari 60 lainnya.*