Hidayatullah.com– Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu (26 tahun) sedang menghadapi kecaman publik setelah terekam mabuk di luar sebuah kelab tari bugil, sembari berbicara mengenai proyek ladang gas lepas pantai Tamar dan Leviathan.
Dalam rekaman audio yang disiarkan sebuah stasiun televisi Israel, Channel 2 hari Senin (08/01/2018) malam waktu setempat, Yair Netanyahu terdengar sedang berbicara dengan putra Kobi Maimon, pemegang saham di sebuah perusahaan yang memiliki saham di ladang gas Israel, Tamar. Percakapan mereka termasuk obrolan mengenai para penari bugil dan penjaja seks (WTS).
”Bro, kamu harus memandangku. Ayahku membuat kesepakatan hebat untuk ayahmu, bro. Dia berjuang, bertarung di Knesset (parlemen) untuk ini, bro,” kata Yair Netanyahu.
”Bro, ayahku sekarang mengatur kesepakatan senilai USD20 miliar untukmu dan kamu tidak dapatkah meminjamiku 400 Shekel?,” ujar Yair Netanyahu.
Baca: PM Israel Diinterogasi Kelima Kali dalam Penyelidikan Kasus Korupsi
Percakapan tersebut tampaknya mengacu pada kesepakatan kontroversial mengenai proyek ladang gas lepas pantai Tamar dan Leviathan, yang sebelumnya sebagian dikuasai oleh Kobi Maimon.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, operasi tersebut telah terlindungi oleh peraturan anti-monopoli dan oleh perubahan struktur perpajakan.
Rekaman tersebut telah menjadi berita utama di Israel, di mana Yair dikritik karena menggunakan mobil dan sopir yang didanai negara untuk membawanya berkeliling ke kelab penari telanjang bersama dengan satpam yang didanai negara.
“Perilaku kebangkrutan, menjijikkan, kasar, merendahkan perempuan, sementara dia didampingi satpam dengan sebuah mobil yang didanai oleh negara,” kecam anggota parlemen Israel dari kubu oposisi, Shelly Yachimovich di Facebook.
Setelah menuai berbagai kecaman, Yair Netanyahu kemudian mengeluarkan statemen berisi permintaan maaf dan menyatakan bahwa dirinya hanya bercanda mengenai kesepakatan gas tersebut saat dirinya berada dalam pengaruh alcohol.
PM Netanyahu menegaskan bahwa putranya telah bersunguh-sungguh meminta maaf. ”Istri saya dan saya membesarkan anak-anak kami untuk menghormati seseorang dan menghormati semua perempuan,” kata Netanyahu, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/1/2018).*