Hidayatullah.com—Pihak berwenang China menuntut “hukuman berat” atas seorang pria pencuri jempol patung prajurit terakota yang sedang dipamerkan di Amerika Serikat.
Patung yang dicuri jempol tangan kirinya itu berharga $4,5 juta dan sedang dipinjamkan ke Franklin Institute di Philadelphia.
Pekan lalu, Michael Rohana sudah dituntut dengan pasal pencurian dan penyembunyian sebuah benda seni bernilai tinggi, tetapi dibebaskan dari tahanan dengan uang jaminan, lapor BBC Senin (19/2/2018).
Tentara Terakota merupakan salah satu temuan arkeologi China yang paling penting.
Menurut dokumen pengadilan, Rohana yang masih berusia 24 tahun sedang menghadiri acara Ugly Sweater Party di Franklin Institute pada 21 Desember 2017, ketika dia kemudian mendatangani lokasi pameran Terracotta Warriors.
Rohana diduga menggunakan ponselnya sebagai senter dan mengambil gambar swafoto bersama dengan salah satu patung prajurit terakota, menurut laporan kantor berita China Xinhua yang mengutip keterangan FBI.
Dia kemudian meletakkan tangannya di bagian tangan kiri patung dan mematahkan sesuatu di bagian itu. Dia lalu mengantongi barang tersebut dan pergi.
Staf museum baru mengetahui jika jempol patung tersebut hilang pada 8 Januari 2018. FBI kemudian melacaknya dan menemukan Rohana. Pemuda itu lantas mengaku bahwa dirinya menyimpan jempol patung itu di laci sebuah meja tulis.
Hari Senin (19/2/2018), direktur dari Shaanxi Cultural Heritage Promotion Centre, organisasi di bawah pemerintah China yang meminjamkan patung-patung terakota itu, “mengecam keras” Franklin Institute karena ceroboh terhadap barang peninggalan sejarah tersebut, lapor CCTV.
“Kami meminta AS menghukum berat pelakunya. Kami juga melayangkan protes keras terhadap mereka,” kata Wu Haiyun.
Wu mengatakan lembaganya akan mengirimkan dua pakar ke AS untuk meneliti kerusakan dan memperbaiki patung dengan menempelkan kembali jempolnya. Dia menambahkan, pihaknya juga akan meminta ganti rugi.
Sepuluh patung yang sedang dipamerkan di Franklin Institute tersebut merupakan bagian dari 8.000 patung prajurit terakota berukuran manusia asli. Patung-patung itu dibuat pada masa kaisar China Qin Shi Huang yang meninggal pada 210 SM, dengan keyakinan ribuan prajurit tanah lempung itu akan melindunginya di alam akhirat.
Patung-patung itu ditemukan dalam keadaan terkubur di bawah tanah dalam posisi berdiri berbaris rapi di kota Xi’an pada 1974 oleh sekelompok petani China.*