Hidayatullah.com–Konferensi Antar Agama Internasioal Ke 13 Doha dimulai pada Selasa di Ibu Kota Qatar, Doha, dengan dihadiri 500 partisipan dari 50 negara.
Acara dua hari itu, diorganisir oleh Pusat Internasional Dialog Antar Agama Doha, dihadiri oleh para pemimpin dan akademisi dari tiga agama monotheistik: Islam, Kristen dan Yahudi, tulis DailySabah.
Konferensi tersebut “bertujuan untuk mengkonsolidasikan nilai-nilai moderasi dan toleransi serta memodernisasi wacana (komunikasi lisan atau tertulis atau debat) relijius,” Menteri Hubungan Luar Negeri Qatar Sultan bin Saad Al Muraikhi mengatakan dalam sesi pembuka.
Baca: 200 Masjid di Inggris Lakukan Open House, Layani Dialog Antar Agama
Dia juga menyerukan untuk melawan fanatisme etnis dan agama serta menyelesaikan perpecahan dengan cara damai.
Sejalan dengan tema tahun ini “Agama dan Hak Asasi Manusia,” para ahli hukum internasional, advokat hak asasi manusia dan ahli media juga berbicara dalam acara ini.
Topik utama pertemuan tahun ini mencakup visi hak asasi manusia dalam agama dan pandangan agama terhadap pelanggaran hak asasi manusia.
Kontra -terorisme dan diskriminasi rasial juga akan menjadi permasalahan yang didiskusikan oleh para partisipan selama konferensi tersebut.
Pusat Internasional Dialog Antar Agama Doha didirikan pada 2011 dengan tujuan untuk mempromosikan dialog dan koeksitensi damai antar agama dan menerapkan nilai-nilai agama dalam tantangan yang dihadapi kemanusiaan.*/Nashirul Haq AR