Hidayatullah.com—Nelson Mandela hingga hari Jumat (28/6/2013) kondisinya masih kritis di sebuah rumah sakit. Namun, pihak keluarga sudah ribut masalah pemakamannya hingga dibawa ke meja hijau, lapor Associated Press mengutip stasiun televisi nasional Afrika Selatan.
Putri tertua Mandela, Makaziwe, dan 15 anggota keluarga lainnya mengajukan tuntutan hukum atas salah seorang cucu laki-laki Mandela untuk mengembalikan tiga jasad anak-anak Mandela ke pemakaman mereka semula di daerah pedesaan Qunu, lapor SABC.
Cucu tersebut, Mandla Mandela, diketahui memakamkan ulang tiga jasad anak Mandela di desa Mvezo, berjarak 20 kilometer dari makam asli. Di tempat baru itu, dia berencana membuat “makam suci” Mandela dan keluarga besarnya, hotel, serta stadion sepakbola, lapor South African Press Association.
Nelson Mandela, ikon perjuangan anti-apartheid yang kini berusia 94 tahun itu, membangun rumah peristirahatan di Qunu dan menetap di sana sampai saat dia berulang kali masuk rumah sakit sejak akhir tahun lalu.
Nelson Mandela menghadiri upacaya pemakaman putranya di pemakaman keluarga di Qunu tahun 2005, dan diperkirakan oleh banyak kalangan bahwa dia juga akan dikubur di tempat itu nantinya.
Tetapi kemudian, cucunya Mandla memindahkan jasad tiga anak Mandela yang dikubur di Qunu itu ke Mvezo, yang merupakan tempat kelahiran Nelson Mandela dan Mandla menjadi kepala wilayahnya saat ini.
Makaziwe dan anggota keluarga Mandela lainnya, menginginkan agar jasad anak-anak Mandela itu dikembalikan ke makam asal di Qunu.
Persoalan lokasi pemakaman ini mencuat kembali belakangan ini setelah mantan istri Mandela yang dulu lama mendampinginya, Winni Madikizela (dulu terkenal dengan nama Winie Mandela), di bekas kediaman Mandela di Soweto mengatakan kepada wartawan bahwa kondisi bekas suaminya itu membaik meskipun masih tetap kritis.
Mandela dilarikan ke rumah sakit di Pretoria pada 8 Juni untuk mendapat perawatan, yang menurut pemerintah, akibat infeksi paru-paru berulang.
Rakyat Afrika Selatan menggelar doa massal demi kesembuhan Mandela, Presiden Jacob Zuma membatalkan perjalanannya ke luar negeri hari Kamis kemarin setelah mendengar kabar kondisi pahlawan negara itu semakin kritis.
Sebelumnya, Makaziwe juga terlibat pertikaian dengan para pengurus yayasan Mandela yang mengatur aset-aset bernilai milyaran rupiah milik penerima Nobel perdamaian itu. Masalah tersebut juga belum tuntas di pengadilan.*