Hidayatullah.com—Tiga wanita peraih penghargaan Nobel tiba di Bangladesh hari Sabtu (24/2/2018) untuk mengunjungi pengungsi Rohingya, khususnya wanita, guna mengkampanyekan kepedulian atas masalah kekerasan, terutama kekerasan seksual, yang mereka alami.
Di sebuah kamp dekat Cox’s Bazar, pengungsi wanita Minara Begum, 25, mengatakan bahwa para penerima Nobel itu memeluknya dan menangis ketika menyimak kisah pemerkosaan dan penyiksaan yang dialaminya, lapor DW.
Sejak Agustus 2017, sekitar 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari kekerasan di Myanmar, menyeberang ke Bangladesh.
Associated Press mengutip sebuah surat dari Tawakkol Karman, penerima Nobel dari Yaman, yang mengatakan bahwa para wanita itu menjadi korban dua kali, pertama karena menjadi wanita dan kedua karena menjadi Rohingya.
Mereka masih mengalami trauma dari apa yang mereka alami, kata Karman. “Kebutuhan unik yang diperlukan wanita Rohingya kebanyakan tidak dipenuhi di kampa-kamp di Bangladesh,” katanya kepada Associated Press. “Kurang dari 20 persen pengungsi wanita Rohingya yang bertahan hidup seusai kekerasan seksual mendapatkan perwatan pascaperkosaan,” imbuh Karman, yang mengunjungi Cox Bazar’s bersama penerima Nobel dari Irlandia Utara Maired Maguire dan Shirin Ebadi dari Iran.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/